Kompas TV lifestyle kesehatan

Penting Diketahui, 4 Dampak Buruk Kebiasaan Menggigit Kuku

Kompas.tv - 12 Februari 2025, 02:25 WIB
penting-diketahui-4-dampak-buruk-kebiasaan-menggigit-kuku
Ilustrasi menggigit kuku. (Sumber: Freepik)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kebiasaan menggigiti kuku rupanya dapat menjadi tanda ketidakseimbangan emosional. Dilansir laman National Institutes of Health, para ahli menyebut kebiasaan menggigit kuku atau onikofagia sebagai sinyal ketakutan, lelah atau stres.

Kebiasaan menggigit kuku sering kali dianggap sebagai perilaku sepele. Namun, tanpa disadari, kebiasaan ini dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan.

Berikut dampak buruk dari kebiasaan menggigit kuku.

Dampak Buruk Kebiasaan Menggigit Kuku

1. Kuku tumbuh tidak normal

Salah satu dampak buruk kebiasaan menggigit kuku adalah menyebabkan kuku tumbuh tidak normal. Kebiasaan buruk ini dapat merusak matriks kuku, menyebabkan pertumbuhan kuku yang tidak rata, bergelombang, atau bahkan terbelah.

Dalam kasus yang lebih parah, kerusakan ini bisa bersifat permanen dan mengubah bentuk kuku secara permanen.

Baca Juga: 5 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin C, Termasuk Kuku Berbentuk Sendok

2. Infeksi

Kebiasaan buruk ini juga dapat memicu infeksi paronychia. Infeksi bakteri atau jamur pada kulit di sekitar kuku ini menyebabkan bengkak, kemerahan, nyeri, dan bahkan keluarnya nanah.

Selain itu, kebiasaan ini dapat memicu infeksi virus herpes simplex yang bisa muncul di jari akibat perpindahan virus dari mulut ke luka kecil di sekitar kuku.

3. Sakit perut

Kuku adalah sarang bakteri dan kuman khususnya bakteri Enterobacteriaceae, termasuk salmonella dan E. coli. Saat menggigit kuku, bakteri akan berakhir di mulut dan usus di mana bisa mengakibatkan infeksi pencernaan sehingga timbul sakit perut sampai diare.

4. Kerusakan gigi

Kebiasaan menggigit kuku juga dapat menyebabkan kerusakan gigi karena tekanan berulang dari gigitan dapat melemahkan struktur gigi.

Gesekan terus-menerus antara kuku dan gigi dapat menyebabkan lapisan enamel terkikis, membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan dan sensitivitas.

Dalam kasus yang lebih parah, kebiasaan ini bisa menyebabkan gigi retak atau patah.

Baca Juga: 5 Makanan yang Bikin Kuku Sehat dan Tidak Mudah Patah


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : National Institutes of Health

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x