Efek pembakaran lemak dari teh oolong diyakini dapat menyebabkan penurunan berat badan secara langsung dengan membantu metabolisme lipid.
Sebuah penelitian lain pun menemukan, minum empat cangkir teh oolong per hari dapat membantu orang dewasa yang obesitas, menurunkan berat badan.
Teh hitam juga kaya akan polifenol yang dapat menghambat kerja enzim lipase dan amilase. Enzim ini mengolah makanan agar bisa diserap tubuh.
Polifenol menghambat kerja enzim ini, sehingga lemak dan karbohidrat dalam makanan kita tidak akan terserap sempurna. Akibatnya, sebagian lemak dan karbohidrat ini akan keluar dari tubuh bersama kotoran tanpa sempat diserap.
Selain itu, polifenol juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh. Metabolisme itu seperti mesin pembakar kalori dalam tubuh.
Saat mesin ini bekerja lebih cepat, maka kalori yang kita konsumsi akan lebih banyak terbakar, termasuk lemaknya.
Teh putih dibuat dari kuncup dan daun teh muda yang dipanen sebelum daun dan kuncupnya terbuka sepenuhnya. Daun teh putih dikukus dan dikeringkan tanpa melalui proses fermentasi.
Proses yang singkat membuat teh putih memiliki rasa dan aroma yang unik. Teh herbal ini memiliki kadar kafein dan katekin yang sama dengan teh hijau, yaitu epigallocatechin gallate (EGCG).
Senyawa ini diduga kuat berefek pada proses pembakaran lemak di dalam tubuh. Sebuah studi tabung menemukan bukti bahwa ekstrak teh putih mampu merangsang proses pemecahan lemak.
Bahkan, ekstrak teh ini mencegah pembentukan sel-sel lemak baru. Menariknya, kedua hal ini sebagian besar disebabkan oleh EGCG.
Baca Juga: Kelakar Inayah Wahid di Haul Gus Dur, Bicara soal Fufufafa, Pedagang Es Teh, hingga Pajak
Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity menyatakan teh putih membantu meningkatkan metabolisme hingga 4 hingga 5 persen. Jika disetarakan, jumlah ini sama dengan membakar 70 sampai 100 kalori ekstra per hari.
Sumber : Health
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.