Kompas TV lifestyle kesehatan

6 Dampak Buruk Makanan Ultra Proses jika Dikonsumsi Terlalu Sering

Kompas.tv - 1 Januari 2025, 06:35 WIB
6-dampak-buruk-makanan-ultra-proses-jika-dikonsumsi-terlalu-sering
Ilustrasi makanan ultra proses. (Sumber: Freepik)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Makanan ultra proses atau ultra-processed food kian populer sebagai pilihan makanan sehari-hari. Makanan jenis ini dinilai lebih praktis, siap saji, lezat, dan bervariasi.

Dilansir laman Cleveland Clinic, makanan ultra proses adalah makanan olahan yang sebagian besar terbuat dari zat yang diekstrak dari makanan, seperti lemak, pati, gula tambahan, dan lemak terhidrogenasi.

Makanan ini juga mengandung bahan tambahan seperti pewarna dan perasa buatan atau zat penstabil.

Contoh makanan ultra proses adalah makanan beku, minuman ringan, hot dog dan potongan daging dingin, makanan cepat saji, kue kering kemasan, kue, dan makanan ringan asin.

Sayangnya, di balik rasanya yang menggugah selera, makanan ultra proses dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. 

Baca Juga: 7 Makanan Sehat untuk Jantung, Ikan Berlemak hingga Cokelat Hitam

6 Dampak Buruk Makanan Ultra Proses

Berikut dampak buruk makanan ultra proses jika dikonsumsi terlalu sering.

1. Meningkatkan risiko obesitas

Makanan ultra proses umumnya tinggi kalori, gula, dan lemak, tetapi rendah serat dan nilai gizi. Padahal, serat membantu tubuh merasa kenyang lebih lama. 

Makanan ultra proses yang rendah serat, membuat kita cenderung makan lebih banyak tanpa merasa kenyang.

Selain itu, kandungan garam yang tinggi dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan berat badan.

2. Mengganggu metabolisme

Tingginya kadar gula dalam makanan ultra proses dapat mengganggu metabolisme tubuh. Ketika kita mengonsumsi makanan tinggi gula, pankreas akan memproduksi insulin dalam jumlah besar untuk membawa gula dari darah ke sel-sel tubuh sebagai energi.

Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, sel-sel tubuh dapat menjadi resisten terhadap insulin. Artinya, insulin tidak dapat bekerja secara efektif dalam membawa gula ke dalam sel.

3. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular

Kandungan garam dan lemak trans yang tinggi pada makanan ultra proses dapat memicu tekanan darah tinggi dan peningkatan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL). Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.

4. Menyebabkan gangguan pencernaan

Minimnya serat pada makanan ultra proses dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sembelit dan gangguan mikroba usus. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.

5. Meningkatkan risiko kanker

Beberapa penelitian menunjukkan bahan tambahan seperti nitrat dan nitrit yang sering digunakan dalam pengolahan makanan ultra proses, dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kolorektal.

Nitrat dan nitrit yang sering digunakan sebagai pengawet dalam daging olahan seperti sosis, bacon, dan daging asap, dapat bereaksi dengan senyawa lain dalam tubuh dan membentuk nitrosamin. 

Nitrosamin merupakan senyawa yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu pertumbuhan sel kanker.

6. Mempengaruhi kesehatan mental

Konsumsi makanan ultra proses yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.

Makanan ultra proses sering kali rendah nutrisi penting seperti omega-3, vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh otak untuk berfungsi dengan baik.

Baca Juga: 4 Makanan yang Dapat Memicu Jerawat, Ada yang Disukai Banyak Orang

Nutrisi-nutrisi ini berperan penting dalam mengatur suasana hati, mengurangi peradangan, dan menjaga kesehatan sel-sel otak.

Makanan ultra proses biasanya juga tinggi gula dan lemak jenuh yang dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang drastis. 

Fluktuasi gula darah yang ekstrem ini dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan risiko depresi. Selain itu, lemak jenuh dikaitkan dengan peradangan yang dapat merusak sel-sel otak.


 




Sumber : Cleveland Clinic




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x