JAKARTA, KOMPAS.TV - Psikolog Forensik Reni Kusumowardhani mengungkapkan beberapa tanda seseorang berniat bunuh diri.
Pernyataannya ini disampaikan dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV pada (17/12/2024).
Beberapa tanda seseorang berniat bunuh diri diuraikan sebagai berikut.
Reni menyatakan bahwa perubahan perilaku dapat menjadi tanda seseorang berniat bunuh diri.
"Jadi, dia nggak seperti biasanya," kata Reni.
Seseorang yang berniat bunuh diri akan mengalami perubahan pola tidur, pola makan, perasaan tertekan, putus asa, mulai menghindari pekerjaan, tanggung jawab, bahkan sampai berhenti bekerja, serta tidak merespons pesan/panggilan dari keluarga atau teman.
Baca Juga: Kesaksian Tetangga soal Satu Keluarga Tewas Bunuh Diri di Ciputat
Perubahan fisik dapat terlihat dari penurunan perhatian terhadap penampilan diri.
"Yang tadinya dia merawat dirinya, ini menjadi tidak merawat, tampak lusuh, sangat lelah," papar Reni.
Seseorang yang berniat bunuh diri juga mengalami perubahan mood atau suasana hati.
"Kelihatan gelisah, menutup diri, menarik diri, bahkan menyampaikan hal-hal yang bernada keputusasaan," ujar Reni.
4. Pernyataan Langsung atau Tidak Langsung tentang Bunuh Diri
Seseorang yang ingin bunuh diri dapat membuat pernyataan langsung atau tidak langsung tentang bunuh diri, baik secara verbal (melalui perkataan) maupun tertulis.
Adapun beberapa pernyataan yang merupakan tanda seseorang berniat bunuh diri seperti 'saya tidak tahan lagi', 'saya ingin semuanya berakhir', 'lebih baik saya tidak ada', dan semacamnya.
"Meskipun ini terdengar samar, tapi ini bisa menjadi tanda yang sangat serius dan tidak boleh diabaikan," jelas Reni.
Baca Juga: Satu Keluarga Tewas di Ciputat Diduga Bunuh Diri, Polisi Masih Dalami Motif
Pencegahan
Adapun jika ada orang di sekitar Anda ditemukan mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya Anda segera melakukan langkah-langkah pencegahan.
Caranya adalah dengan berbicara dengan empati kepada orang yang memiliki tanda bunuh diri tersebut tanpa menyalahkan atau menyudutkan.
Kemudian jika perlu, Anda juga dapat mencari bantuan profesional di bidang kesehatan mental/jiwa.
"Penting diingat untuk kita semua bahwa perasaan yang mendalam seperti depresi atau keputusasaan sering kali dapat disembuhkan dengan dukungan yang tepat, bantuan dari orang lain, baik keluarga, teman maupun tenaga profesional," kata Reni.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.