Salah satu yang menarik di Gedung A yakni pameran warga dunia dari Nusantara, di mana pengunjung dapat memindai wajah dengan teknologi kecerdasan artifisial atau AI untuk melihat kemiripan dengan suku-suku yang menempati wilayah Sabang hingga Merauke.
Selain itu, di Gedung A juga terdapat pameran temporer Menabuh Nekara, Menyiram Api yang mengisahkan tentang penyelamatan koleksi-koleksi Museum Nasional terdampak kebakaran.
Pengunjung juga dapat melihat data tentang jumlah koleksi terdampak, mulai dari yang berhasil hingga tak dapat diselamatkan.
Di Gedung A bagian selasar selatan, pengunjung dapat melihat koleksi dari Mataram Kuno abad ke-8 dan 9, sedangkan di selasar utara ada koleksi dari Kerajaan Majapahit pada abad 10-15.
Ada 30 arca yang ditampilkan di Gedung A, dari sebelumnya sekitar 200-an arca menjadi 30-40 arca agar pengunjung dapat menikmati koleksi dengan lebih leluasa.
Selain itu, di Gedung A juga ditampilkan pameran poros adab dan ilmu, dengan cerita-cerita tentang pentingnya mendahulukan adab sebelum ilmu.
Indonesia dikenal dengan sikap penduduknya yang beragam, penuh dengan keramahan dan adab, yang berbeda dengan budaya Barat. Untuk itu, pameran tersebut ditampilkan agar masyarakat Indonesia dapat mempelajari adab yang telah diwariskan dari nenek moyang dan perlu dipertahankan di masa kini.
Di Gedung A juga terdapat ruangan imersif A, yang dilengkapi dengan teknologi kekinian menampilkan konten-konten sejarah Indonesia dengan pemetaan video atau video mapping dalam sudut 360 derajat.
Muruah Indonesia
Di Gedung B, pengunjung dapat melihat koleksi Muruah Indonesia, yang di dalamnya menceritakan tentang perjuangan bangsa Indonesia saat kemerdekaan.
Narasi tentang perjuangan kemerdekaan penting untuk disampaikan karena banyak siswa yang masih belum begitu memahami tentang perjuangan bangsa, sehingga penting ditampilkan untuk nantinya diceritakan kembali oleh unit-unit museum yang lain.
Baca Juga: Kompas Travel Fair 2024 Resmi Dimulai, Segudang Promo Dihadirkan untuk Traveler
Melihat konservator bekerja
Di Gedung C, pengunjung dapat merasakan langsung pengalaman para konservator bekerja. Terdapat laboratorium terbuka yang dapat diakses oleh masyarakat umum dan selama ini belum dipublikasikan.
Publik juga dapat melihat pameran kontemporer yang dilengkapi dengan fasilitas digital di Gedung C.
Harga tiket masuk Museum Nasional sebesar Rp25 ribu untuk dewasa, dan Rp15 ribu untuk anak-anak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.