JAKARTA, KOMPAS.TV - Popularitas kecubung yang dulunya sebagai tanaman herbal, kini imejnya semakin berubah karena efek kuat halusinasi dan sensasi seperti pakai narkoba. Terlebih, kecubung menjadi sorotan lantaran kasus terbarunya di Banjarmasin dimana puluhan orang mencoba mengoplos miras dan kecubung.
Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) menegaskan bahwa kecubung bukan obat tradisional, melainkan tanaman beracun yang memberi dampak buruk bagi kesehatan.
Tanaman kecubung dulunya digunakan oleh sebagian orang untuk pengobatan tradisional untuk ditempel, misalnya meredakan nyeri, pegal linu, sakit kepala, dan menambah stamina.
Baca Juga: Dugaan Terindikasi Kecubung, 56 Orang Dirawat di RSJ Sambang Lihum Banjarmasin
Namun, efek samping kecubung terlalu over. Ia menimbulkan halusinasi, meningkatnya gairah seksual secara tiba-tiba, gangguan denyut jantung, hingga kematian.
Terlebih saat ini banyak orang yang mengonsumsi kecubung lebih ke arah negatif, yakni karena ingin coba-coba sensasi "mabuk dan halusinasinya" seperti narkoba.
“Sekarang ini, kecubung tidak dianjurkan lagi sebagai obat tradisional dan digolongkan sebagai tanaman beracun,” kata Ketua PDPOTJI Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si, seperti mengutip Antara, Jumat (19/7/2024).
Menurut Inggrid, efek samping kecubung dan durasinya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
"Jadi, meski tidak dimakan atau diminum dan hanya ditempel, kecubung tetap bisa menimbulkan psikoaktif yang berbahaya," pungkasnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Pemerintah Indonesia juga sudah melarang peredaran kecubung. Kini kecubung hanya dapat ditemukan di sekitar area hutan.
Kalaupun ditanam, penggunaannya hanya sebatas menjadi tanaman hias. Dengan begitu, Inggrid mengimbau agar masyarakat tidak mengonsumsi kecubung, bahkan sampai membuat oplosan dari buah tanaman tersebut.
Hal ini demi mencegah efek zat skopolamin yang terkandung pada kecubung. Terlebih pada kondisi kecaduan, para pecandu menyalahgunakan kecubung dan mencampurkannya dengan obat keras bernama zenith yang mengandung zat carnophen.
Zenith termasuk golongan obat adiktif yang ilegal.
Baca Juga: Lokasi Jatuhnya Dali Wassink Suami Jennifer Coppen Ternyata Rawan Kecelakaan
Dikutip dari BPOM, potensi terburuk mengonsumsi Zenith atau Carnophen dalam jumlah berlebihan mengakibatkan kematian.
Sedangkan dalam jangka panjang, over dosis konsumsi obat kimia tersebut mengakibatkan kerusakan ginjal dan hati.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.