Jika kerusakan terjadi secara signifikan, mungkin diperlukan penggantian sendi dengan sendi artifisial, seperti penggantian pinggul atau lutut.
4. Diabetes
Hemokromatosis atau kelebihan zat besi dapat menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak zat besi daripada yang dibutuhkan dari makanan. Zat besi ekstra ini disimpan di organ seperti pankreas.
Hal ini kemudian merusak pankreas sehingga organ tersebut tidak dapat memproduksi insulin dengan baik. Tubuh butuh insulin untuk membantu glukosa (gula) masuk ke dalam sel.
Orang dengan diabetes yang tidak diobati memiliki terlalu banyak glukosa dalam darahnya karena mereka tidak memiliki cukup insulin. Jadi, peningkatan zat besi dalam darah dapat merusak pankreas, yang artinya organ itu tidak mampu memproduksi insulin dengan baik.
Hal inilah penyebab diabetes sekunder yang disebabkan oleh hemokromatosis.
5. Kerusakan hati
Salah satu bahaya kelebihan zat besi dalam tubuh selanjutnya adalah kerusakan hati. Hati adalah salah satu organ yang sangat sensitif terhadap efek zat besi.
Banyak orang dengan hemokromatosis akan mengalami beberapa tingkat kerusakan hati. Kerusakan hati biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas pada awalnya, tetapi dapat diketahui selama tes hemokromatosis.
6. Gangguan jantung
Kelebihan zat besi di jantung memengaruhi kemampuan jantung untuk mengedarkan darah untuk kebutuhan tubuh. Hal ini disebut gagal jantung kongestif.
Kelebihan zat besi juga bisa menyebabkan irama jantung yang tidak normal, yang disebut aritmia. Penumpukan zat besi di jantung juga dapat merusak otot jantung atau kardiomiopati.
Hal ini dapat menyebabkan gagal jantung yakni kondisi ketika jantung menjadi sangat rusak hingga tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Baca Juga: Kekurangan Zat Besi, Pengelihatan Nia Ramadhani Jadi Kabur
7. Kanker
Terlalu banyak zat besi dapat memicu kanker pada hewan dan manusia. Namun, kehilangan darah secara teratur, seperti lewat donor darah, dapat mengurangi risiko ini.
Studi observasi menunjukkan bahwa kelebihan asupan zat besi heme bisa meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. Zat besi heme bisa meningkatkan produksi senyawa N-nitroso yang memicu kanker di saluran pencernaan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.