Hal inilah yang membuat kram perut lebih ringan bahkan nyeri haid bisa sembuh pada perempuan yang sudah pernah melahirkan.
"Dengan berkurangnya ekspresi reseptor prostaglandin (PG), maka E2 (isoform EP2) terjadi relaksasi, sehingga terjadi perubahan reseptor PG F kontraktil (isoform FP), reseptor prostaglandin dalam rahim saat melahirkan," jelas Indra.
Baca Juga: Benarkah Harus Ganti Pembalut 4 Jam Sekali saat Menstruasi? Bagaimana Idealnya?
Secara terpisah, spesialis obgyn dan Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka Jakarta, Wawang Sukarya, menjelaskan bahwa nyeri haid bisa sembuh setelah menikah dan hamil.
Namun, hal itu berlaku jika penyebab nyeri haid adalah endometriosis, kondisi saat jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim.
Pada penderita endometriosis, jaringan tersebut akan luruh dan merangsang pergerakan peritoneum atau selaput pembatas organ-organ di dalam perut. Hal inilah yang menimbulkan rasa nyeri.
Baca Juga: Apakah Wanita Hamil Bisa Alami Menstruasi? Begini Penjelasannya
Ketika perempuan hamil, mereka tidak akan mengalami menstruasi. Oleh karena itu, nyeri akan berkurang atau bahkan hilang.
“Tidak terjadi proses haid selama sembilan bulan, maka tidak terjadi pelepasan endometrium di luar ovarium ikut haid (luruh),” jelas Wawang, dikutip dari Kompas.com.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.