Namun, peneliti memperkirakan bahwa Kawah Vredefort awalnya berukuran 250 hingga 280 km ketika terbentuk 2 miliar tahun yang lalu.
Kata peneliti, kawah tumbukan itu perlahan terkikis seiring waktu, Selain karena erosi alami yang terjadi, penyusutan terjadi karena formasi batuan baru telah muncul di bagian atas kawah.
Baca Juga: Asteroid Meledak di Atas Selat Inggris, Langit Malam Jadi Terang Seketika
Pada Maret 2023 lalu, akun Twitter resmi NASA mencuitkan soal prediksi yang menyebut akan ada asteorid yang menghantam bumi pada hari Valentine 2046.
Jika benar-benar menabrak, asteroid tersebut kira-kira seukuran kolam renang Olimpiade, menurut perhitungan NASA.
Namun, Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA mengatakan asteroid 2023 DW memiliki "peluang sangat kecil" untuk berdampak bagi Bumi.
Asteroid 023 DW ini memiliki peluang 1 banding 560 untuk menabrak Bumi. Ini satu-satunya batu luar angkasa dalam daftar risiko NASA yang menempati peringkat 1 pada Skala Bahaya Dampak Torino.
Baca Juga: Asteroid Seukuran Truk Melintas Sangat Dekat dengan Bumi, Lebih Dekat dari Satelit Geostasioner
Namun para peneliti masih mengumpulkan data, yang menurut mereka dapat mengubah prediksi.
"Sering kali ketika objek baru pertama kali ditemukan, dibutuhkan beberapa minggu data untuk mengurangi ketidakpastian dan memprediksi orbitnya secara memadai bertahun-tahun ke depan. Analis orbit akan terus memantau asteroid 2023 DW dan memperbarui prediksi saat lebih banyak data masuk," cuit NASA
Pada September 2022, NASA menabrakkan pesawat ruang angkasa Double Asteroid Redirection Test, atau DART, ke sebuah asteroid untuk melihat apakah ia dapat mencegah tabrakan yang berpotensi merusak Bumi. Belakangan, NASA mengonfirmasi bahwa misi itu sukses.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.