JAKARTA, KOMPAS.TV - Tidak banyak orang mengetahui bahwa setiap tanggal 4 Juni diperingati sebagai Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi atau Hari Anak Korban Perang (International Day of Innocent Children Victims of Aggression).
Tujuan diperingati Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi adalah untuk mengakui rasa sakit yang diderita oleh anak-anak di seluruh dunia yang menjadi korban kekerasan fisik, mental dan emosional selama peperangan.
Meskipun di negara yang tak berkonflik sekalipun, Hari Anak Korban Perang ini juga penting untuk mengingat kembali sekaligus mencegah kekerasan pada anak.
Baca Juga: KPAID Cirebon Dapat Laporan Kekerasan Anak Oleh Ibu Angkat, Korban Alami Luka di Seluruh Tubuh!
Melansir National Today (4/6/2023), Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Agustus 1982.
Saat itu, negara-negara anggota PBB mengakui pentingnya dampak konflik bersenjata pada anak-anak dan perlunya tindakan yang diambil dan peningkatan kesadaran.
Majelis mengadopsi Resolusi 51/77 tentang hak-hak Anak, yang dibuat dari upaya-upaya berkelanjutan untuk melindungi hak-hak anak dalam konflik.
Hal yang melatarbelakangi penetapan Hari Anak Korban Perang adalah perjuangan anak-anak Palestina dan Lebanon sebagai korban Perang Lebanon 1982.
Majelis Umum PBB terkejut pada sejumlah besar anak-anak Palestina dan Lebanon yang tidak bersalah yang menjadi korban tindakan agresi Israel.
PBB juga menyoroti peningkatan kekerasan terhadap anak di zona konflik hingga 250 juta anak di negara yang terkena dampak konflik berada dalam kondisi rentan.
PBB menyadari bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi hak-hak anak-anak ini dan menyoroti penderitaan mereka.
Ada banyak kerugian bagi anak-anak dalam konflik, termasuk kematian, kekerasan seksual, penculikan, penolakan akses kemanusiaan, dan serangan terhadap sekolah dan rumah sakit.
Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi menegaskan komitmen PBB untuk melindungi hak-hak anak, dan bertujuan untuk menyoroti penderitaan anak-anak yang menjadi korban kekerasan akibat konflik.
Baca Juga: Eksploitasi dan Kekerasan Anak Jadi Dampak Negatif Pariwisata, Kemen PPPA Siapkan Panduan Pencegahan
Ini adalah kesempatan bagi publik secara global untuk belajar tentang penderitaan anak-anak di zona konflik.
1. Mendukung resolusi dan program PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki beberapa prakarsa seperti Program Global untuk Mengakhiri Kekerasan Terhadap Anak, yang mendukung dan membantu negara-negara anggotanya.
Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan menyatakan bagaimana secara efektif mencegah dan menanggapi kekerasan terhadap anak-anak dan menjabarkan rencana induk untuk menjamin masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.
2. Ciptakan ruang yang aman untuk anak-anak
Karena kekerasan terhadap anak dapat bersifat fisik dan psikologis, memberikan perhatian khusus dan secara aktif mendengarkan pembicaraan anak tanpa mengecilkan emosinya dapat membantu mengurangi kekerasan.
Itu juga berguna untuk membangun hubungan kepercayaan dan memelihara interaksi positif dengan anak-anak.
3. Sebarkan ke media sosial
Cara lain untuk merayakan Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi adalah dengan menyebarkan kesadaran secara online.
Bantu orang lain untuk melihat pentingnya kesadaran akan adanya kekerasan terhadap anak korban perang.
Sumber : United Nations, National Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.