Ada banyak kerugian bagi anak-anak dalam konflik, termasuk kematian, kekerasan seksual, penculikan, penolakan akses kemanusiaan, dan serangan terhadap sekolah dan rumah sakit.
Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi menegaskan komitmen PBB untuk melindungi hak-hak anak, dan bertujuan untuk menyoroti penderitaan anak-anak yang menjadi korban kekerasan akibat konflik.
Baca Juga: Eksploitasi dan Kekerasan Anak Jadi Dampak Negatif Pariwisata, Kemen PPPA Siapkan Panduan Pencegahan
Ini adalah kesempatan bagi publik secara global untuk belajar tentang penderitaan anak-anak di zona konflik.
1. Mendukung resolusi dan program PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki beberapa prakarsa seperti Program Global untuk Mengakhiri Kekerasan Terhadap Anak, yang mendukung dan membantu negara-negara anggotanya.
Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan menyatakan bagaimana secara efektif mencegah dan menanggapi kekerasan terhadap anak-anak dan menjabarkan rencana induk untuk menjamin masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.
2. Ciptakan ruang yang aman untuk anak-anak
Karena kekerasan terhadap anak dapat bersifat fisik dan psikologis, memberikan perhatian khusus dan secara aktif mendengarkan pembicaraan anak tanpa mengecilkan emosinya dapat membantu mengurangi kekerasan.
Itu juga berguna untuk membangun hubungan kepercayaan dan memelihara interaksi positif dengan anak-anak.
3. Sebarkan ke media sosial
Cara lain untuk merayakan Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi adalah dengan menyebarkan kesadaran secara online.
Bantu orang lain untuk melihat pentingnya kesadaran akan adanya kekerasan terhadap anak korban perang.
Sumber : United Nations, National Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.