Kompas TV lifestyle kesehatan

Alasan Kenapa Keselamatan Harus Diutamakan Saat Menyaksikan Gerhana Matahari

Kompas.tv - 20 April 2023, 08:21 WIB
alasan-kenapa-keselamatan-harus-diutamakan-saat-menyaksikan-gerhana-matahari
Anak-anak sedang melihat gerhana matahari melalui filter matahari yang di sediakan Observatorium Boscha dalam pemantauan terbuka di Lapang Sinapeul, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (26/12/2019). (Sumber: KOMPAS.com/AGIE PERMADI)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Gading Persada

Seperti dilaporkan Harian Kompasdampak paparan sinar ultraviolet tidak langsung menimbulkan kebutaan permanen. Namun, dampaknya tetap akan dirasakan dalam jangka panjang.

Gangguan penglihatan pada solar eclipse retinopathy disebabkan karena sinar matahari (ultraviolet dan inframerah) dengan intensitas yang tinggi masuk melalui lubang pupil dan difokuskan di retina.

Baca Juga: Cara dan Niat Salat Kusuf hingga Jam Berapa Gerhana Matahari Hibrida Terjadi di Indonesia?

Retina adalah lapisan terdalam di mata yang berfungsi menerima cahaya dan mengantarkannya ke otak untuk diolah agar membentuk bayangan atau citra.

Dokter spesialis mata di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta, Suhardjo menegaskan yang berbahaya bagi mata bukan proses gerhananya. 

Namun paparan sinar ultraviolet dari matahari tersebut. Paparan sinar ultraviolet ini juga sangat berbahaya pada rentang waktu pukul 9 pagi hingga 3 sore.

"Dampak dari paparan sinar ultraviolet ini memang tidak langsung menimbulkan kebutaan permanen. Namun, dampaknya tetap akan dirasakan dalam jangka panjang," tutur Suhardjo, Senin (17/4).

Berdasarkan penelitian salah satu penyebab katarak pada petani usia 50-an adalah paparan sinar ultraviolet. Mereka mengalami penyakit itu karena tak menggunakan pelindung kepala saat di bawah terik matahari.

Baca Juga: Link Live Streaming Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023, Catat Waktunya!

Keluhan penglihatan lain yang bisa muncul akibat paparan sinar matahari bisa timbul tanpa nyeri dan tidak langsung terasa.

Biasanya gejalanya berkisar antara penglihatan buram, terdapat skotoma atau bayangan hitam yang menutupi pandangan, gangguan warna, silau, dan sakit kepala.

Gunakan alat untuk melihat gerhana Matahari

Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Antariksa BRIN, Johan Muhammad mengatakan untuk mengamati gerhana Matahari memerlukan kehati-hatian.

Ia menekankan kepada masyarakat untuk tidak melihat Matahari secara langsung tanpa filter khusus.

Baca Juga: Dampak Gerhana Matahari Hibrida 2023, BMKG Beri Warning Potensi Banjir Rob di Wilayah Pesisir

"Alat yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana Matahari adalah teleskop yang dilengkapi filter Matahari, kacamata khusus gerhana Matahari, kamera DSLR lensa telephoto yang dilengkapi filter Matahari dan kamera pinhole (lubang jarum)," jelasnya.

 
 

 

 



Sumber : Harian Kompas



BERITA LAINNYA



Close Ads x