Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.tv
Tertawa bisa meningkatkan kadar endorfin, yang dikenal juga sebagai "hormon bahagia", dalam tubuh. Hormon inilah yang membuat manusia jadi lebih rileks dan karenanya merasa lebih baik secara mental.
Humor juga berperan penting dalam interaksi sosial. Dalam sekumpulan orang yang marah, yang kemungkinan besar terjadi adalah kerusuhan. Sementara jika tertawa, mereka justru bisa menularkan kebahagiaan terhadap orang lain.
Interaksi sosial yang positif dan menyenangkan bisa menjadi obat yang mujarab untuk stres. Tekanan hidup jadi lebih berkurang, sekalipun hanya sesaat. Setidaknya, manusia jadi tahu bahwa dalam sebuah kepahitan hidup, masih ada tawa yang bisa dirayakan.
Humor memang menjadi alat komunikasi yang efektif. Ia adalah alat efektif untuk membantu manusia menjalin relasi yang baik dan sehat dengan orang lain.
Stres karena tuntutan pekerjaan? Humor jelas menjadi antidotnya. Menurut studi dari American Journal of Play (2015), humor, khususnya di tempat kerja, justru dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Tertawa bersama rekan kerja bisa melahirkan suasana kerja yang lebih santai dan bahagia.
Humor adalah pemecah ketegangan dalam sebuah rapat yang intens. Orang-orang jadi tertawa terbahak-bahak, suasana menjadi lebih rileks, dan pada akhirnya semangat untuk bekerja pun kembali terbangun.
Jangan anggap remeh humor di lingkungan kerja. Tapi ingat, hindari humor ofensif, apalagi seksis. Tidak semua orang bisa mencerna humor-humor mirip dan "gelap".
Humor dan kepercayaan diri itu saling terkait, lho. Nggak percaya? University of New Hampshire (2013) dalam penelitiannya menemukan, humor dapat membangun kepercayaan diri dan membuat individu lebih mampu menghadapi tekanan. Dengan selalu mencari sisi humor dalam hidup, kita jadi lebih optimistis dan percaya diri dalam menghadapi tantangan.
Bukannya menghindar, humor justru membuat kita mampu merespon setiap masalah dengan lebih positif. Dengan begitu, bukan hanya stres yang berkurang, tapi kita juga jadi lebih percaya diri untuk mencoba lagi.
Kepercayaan diri dan humor, meski terdengar berbeda, ternyata bisa berjalan beriringan. Dengan humor, kita tidak hanya membuat hidup menjadi lebih ringan, tetapi juga membangun kepercayaan diri yang kuat.
Budaya populer anak muda zaman sekarang tidak lepas dari humor. Mulai dari meme di media sosial hingga acara stand up comedy. Kesemuanya menjadi salah satu alat komunikasi anak muda zaman now.
Namun, tak sebatas itu. Humor yang baik juga bisa menjadi kritik sosial yang ampuh. Hebatnya lagi, penyampaian kritik dengan humor cenderung lebih dapat menjangkau masyarakat luas karena ia mengandung tawa.
Lihatlah betapa banyak fungsi humor dalam kehidupan sosial. Ia pereda stres, penumbuh optimisme, pengurai ketegangan, sarana komunikasi yang efektif, alat pergaulan, membantu memperbaiki kesehatan mental, hingga kritik sosial yang menyenangkan.
Kalau sudah begini, maka benar belaka petuah dari grup humor legendaris Warkop DKI: Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang!
* * *
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Peran Humor dalam Mengatasi Stres Hidup"
Sumber : Kompasiana
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.