KEDIRI, KOMPAS.TV - Meski pandemi corona memukul sendi ekonomi, keadaan berbeda justru dialami produsen jamu herbal di Kota Kediri.
Tingginya permintaan yang datang membuat omzet penjualan jamu meningkat drastis mencapai 10 juta dalam sebulan.
Sejak pagi, para pekerja produsen jamu wahyu alam sudah berkutat mengolah tanaman obat.
Mulai dari temulawak hingga jahe diubah menjadi serbuk dan selanjunya dijual kepada konsumen.
Yuwono sang pemilik menyebut di masa pandemi ini permintaan jamu herbal cukup meningkat.
Kesadaran warga untuk menjaga imunitas tubuh ditengarai jadi penyebab jamu serbuk buatan pria 53 tahun ini laris manis dicari.
Agar khasiat jamu terjaga, Yuwono menggunakan bahan-bahan alami yang ditanamnya sendiri.
Sedangkan proses pembuatannya, ia masih setia menggunakan teknik tradisional, yakni sangrai tanpa tambahan bahan kimia.
Dalam sehari, Yuwono menjual rata-rata 15 kilogram jamu serbuk.
Yuwono menjual 1 bungkus jamu herbal seberat 1 kilogram dengan harga 70 ribu rupiah.
Meski permintaan tinggi, ia tidak menaikkan harga. Baginya, usaha jamu di masa pandemi ini, bukanlah sekadar mencari untung, tetapi sebagai upaya membantu sesama.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.