Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Jurnalis digital Kompas TV Desy Hartini melakukan tapak tilas terhadap jejak sejarah Pemberontakan 30 September atau yang lebih dikenal dengan G30S PKI. Di Jakarta, merenungi sejarah pemberontakan G30S bisa dilakukan di dua lokasi, yakni di Monumen Pancasila Sakti dan di makam Ade Irma Suryani Nasution.
Di Monumen Pancasila Sakti kita bisa melihat cerita kelam di tahun 1965 yang diceritakan melalui diorama. Ada pula kuburan lubang buaya yang menurut sejarah menjadi tempat dikuburnya para prajurit di masa itu. Selain itu, saksi sejarah lainnya bisa kita lihat di Museum Kebangkitan PKI. Selain itu, ada pula makam Ade Irma Suryani Nasution yang merupakan anak dari Jenderal A.H. Nasution. Ade Irma tertembak saat menjadi tameng ayahnya. Kala itu, gerombolan komunis sedang berupaya menculik sang jenderal.
Tahun 2017 ini, 30 September dirasa tidak biasa. Tak lain karena ada euforia dari perintah Panglima TNI untuk memutar ulang film pengkhianatan G30S. Nonton film adalah salah satu cara, melihat kembali jejak sejarah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.