Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Para ilmuwan Oxford berkata bahwa bila vaksin buatan mereka terbukti efektif pada manusia, maka beberapa juta dosis akan sudah bisa disediakan pada bulan September ketika uji klinis berakhir, asalkan ada persetujuan darurat dari pemerintah Inggris.
Kini, melihat keberhasilan uji coba pada monyet, Serum Chief Executive Adar Poonawalla berkata kepada SCMP bahwa meski uji klinis vaksin Oxford masih berjalan, Serum Institute telah memutuskan untuk memulai produksinya.
Rencananya, Serum Institute akan memproduksi hingga 60 juta dosis dalam tahun ini.
Poonawalla pun berkata bahwa dia berharap agar uji klinis pada manusia akan berakhir dengan kesuksesan pada bulan September.
Baca Juga: Menlu Retno Dorong Vaksin Covid-19 Dalam Kerja Sama ASEAN dan Amerika
Taruhan yang diperlukan
Nicola Stonehouse, profesor virologi molekuler di Univeristy of Leeds yang tidak terlibat dalam pembuatan vaksin Oxford, berkata bahwa keputusan tim Oxford untuk tidak melaksanakan fase penelitian satu per satu adalah sebuah taruhan finansial.
Namun, kondisi krisis saat ini membuat langkah tim Oxford sebagai taruhan yang dibutuhkan.
Lagipula, vaksin buatan Oxford berbasis adenovirus simpanse. Vaksin berbasis adenovirus memang dikenal di dunia medis dapat mengembangkan respons imunitas yang kuat hanya satu dosis saja.
Baca Juga: Ini yang Ditekankan Menlu Retno Jika Vaksin Covid-19 Ditemukan
Selain itu, penelitian-penelitian sebelumnya vaksin adenovirus tidak menyebabkan infeksi, bahkan pada kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua dan orang-orang dengan penyakit penyerta.
Hal ini membuat tim peneliti Oxford yang didukung oleh pemerintah Inggris berani melakukan uji klinis besar yang melibatkan banyak partisipan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.