Salah satu penyelundup yang hendak ditangkap panik dan melemparkan batu ke arah tentara dan berteriak.
“Saya teribat dalam penyelundupan negara. Apa kalian tak diberi tahu?” katanya.
Batu itu mengenai seorang tentara yang jatuh. Melihat itu, rekannya membalas dengan menembakkan peluru tajam, yang mengenai kaki penyelundup itu.
Tentara tambahan yang datang setelah menerima laporan berhasil meredakan situasi.
Namun, operasi penyelundupan gagal setelah pedagang China yang menyaksikan kekacauan dari seberang sungai menghilang.
Kementerian Keamanan Negara dilaporkan menegur Brigade ke-29, karena mengganggu operasi yang disetujui.
Selain itu, juga mempermalukan Korut di hadapan China dengan menyebabkan konfrontasi yang tak perlu.
“Kami mengetahui bahwa 12 jam sebelum insiden, biro perdagangan provinsi dan biro manajemen perdagangan telah meminta kerja sama dari markas Brigade ke-29 untuk operasi ini, tetapi karena kesalahan sistem komando, personel pos jaga tak pernah diberi tahu,” ucap sumber itu.
Menurut sumber tersebut, setelah insiden itu, Brigade ke-29 meningkatkan keamanan dengan menutup bagian sepanjang 1kilometer dari perbatasan Sungai Yalu, dan menambah lebih banyak pos penjagaan.
Baca Juga: Korea Utara Bangun Pangkalan Peluncuran Rudal Rahasia, Disebut Disamarkan Lapangan Golf
“Kedua tentara di tempat kejadian diturunkan pangkatnya sebagai hukuman,” ucap sumber tersebut.
Di tengah sanksi internasional yang sedang berlangsung, Korut mengimpor barang-barang terlarang melalui penyelundupan yang disetujui negara, terpisah dari perdagangan bea cukai formalnya.
Perdagangan gelap yang disetujui secara resmi itu disebut penyelundupan negara.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Daily NK
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.