PYONGYANG, KOMPAS.TV - Bentrokan terjadi di perbatasan Korea Utara, yang ironisnya, terjadi antara tentara Korut dengan komplotan sendiri.
Insiden tersebut disebut terjadi karena adanya kekacauan komunikasi.
Awalnya tentara Korut baku tembak dengan para penyelundup di Provinsi Jagang, menyebabkan adanya korban luka dari kedua pihak.
Baca Juga: Di ICC, Duterte Akan Bertanggung Jawab atas Aksi Perang Narkoba dan Bakal Bela Kaki Tangannya
Namun, para penjaga perbatasan yang berusaha menindak para penyelundup itu, tidak tahu bahwa para penyelundup sebenarnya bagian dari operasi yang disetujui oleh negara tersebut.
“Bulan lalu, tentara dari Brigade ke-29, yang mencoba menghentikan penyelundup, yang ternyata melakukan penyelundupan yang disetujui negara di sepanjang perbatasan Provinsi Jagang,” ujar seorang sumber dikutip dari Daily NK, Rabu (12/3/2025).
“Insiden itu terjadi karena tentara tak diberitahu tentang operasi tersebut karena kegagalan sistem komando,” tambahnya.
Menurut sumber tersebut, sang penyelundup tengah menunggu untuk menerima perlawatan elektronik dan obat-obatan, bertukar sinyal kilat dengan rekan-rekan mereka dari China di seberang Sungai Yalu sekitar pukul 11 malam.
Ketika itu, dua tentara dari Brigade ke-29, yang sedang mengintai melihat mereka.
Meski para penyelundup itu melakukan penyelundupan yang telah disetuji negara, tapi para tentara perbatasan tak mendapat informasi tersebut.
Mereka mengira para penyelundup itu sebagai operator ilegal sehingga melepaskan tembakan peringatan.
Karena terkejut, para penyelundup itu melarikan diri di sepanjang tepi sungai, sementara para tentara mengejar mereka, setelah melaporkan situasi tersebut kepada kompinya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Daily NK
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.