PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara melontarkan ancaman kepada Amerika Serikat dan Korea Selatan yang akan melakukan latihan militer gabungan pekan depan.
Korut mengancam akan ada harga mengerikan yang harus dibayar oleh AS-Korsel jika latihan militer gabungan itu tetap dilakukan.
Pada Jumat (7/3/2025), pemerintahan rezim Kim Jong-un tersebut juga mengatakan latihan itu akan segera membawa badai yang memperburuk situasi keamanan di Semenanjung Korea.
Baca Juga: China Ledek Trump Kembalikan Hukum Rimba, Tantang AS atas Kenaikan Tarif
Peringatan Korut itu dikeluarkan sehari setelah militer sekutu mengumumkan bahwa latihan tahunan Freedom Shied, akan dimulai, Senin (11/3/2025).
Latihan tersebut termasuk simulasi yang melibatkan komputer dan latihan di lapangan.
Kantor Berita Korut (KCNA) mengomentari bahwa latihan militer tahunan AS-Korsel itu terus melanggar hak dan kepentingan kedaulatan Korut serta memperburuk keamanan regional.
“Freedom Shield telah berulang kali mengalami modifikasi terburuknya, dilengkapi sepenuhnya dengan semua tanda-tanda berbahaya,” bunyi pernyataan KCNA dikutip dari Yonhap.
“Ini akan segera membawa badai yang memperburuk situasi keamanan di Semenanjung Korea,” ujarnya.
Korut juga mengutip rencana Seoul dan Washington untuk meningkatkan jumlah latihan perang berskala besar menjadi 16 tahun dari 10 tahun sebelumnya.
Korut mengatakan kegilaan perang musuh telah meningkat tajam ke tingkat yang berbahaya.
Baca Juga: Pembelot Korut: Tentara Kim Jong-Un Ditangkap Ukraina di Rusia, Keluarganya Akan Dieksekusi Mati
“Musuh akan membayar harga yang mengerikan karena latihan perang mereka yang bodoh dan sembrono mengharuskan kita mengambil tindakan adil terhadap negara berdaulat untuk membela diri, serta tindakan mengancam paling keras,” tutur KCNA.
Korut telah lama mengecam latihan militer gabungan sekutu sebagai latihan untuk invasi dan menggunakannya sebagai dalih untuk melakukan provokasi.
Korsel dan AS mengatakan latihan militer gabungan yang mereka lakukan bersifat defensive.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Yonhap
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.