Kompas TV internasional kompas dunia

Minim Bantuan Kemanusiaan, Enam Bayi Meninggal Dunia Akibat Kedinginan di Gaza

Kompas.tv - 26 Februari 2025, 08:43 WIB
minim-bantuan-kemanusiaan-enam-bayi-meninggal-dunia-akibat-kedinginan-di-gaza
Seorang bayi Palestina berusia dua bulan, Eila Sarsak, menerima perawatan di inkubator di Rumah Sakit Patient Friends di Kota Gaza, tempat ia dirawat intensif selama sepuluh hari karena dampak cuaca dingin, pada hari Selasa, 25 Februari 2025. (Sumber: AP Photo/Jehad Alshrafi)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

DEIR AL-BALAH, KOMPAS.TV – Enam bayi dilaporkan meninggal akibat hipotermia dalam dua pekan terakhir di Jalur Gaza.

Cuaca dingin yang melanda wilayah tersebut memperburuk kondisi para pengungsi yang masih bertahan di tenda-tenda darurat dan bangunan yang hancur akibat perang.  

Gaza tengah menghadapi musim dingin yang basah dan dingin, dengan suhu turun di bawah 10 derajat Celsius pada malam hari. 

Ratusan ribu warga yang kehilangan tempat tinggal akibat perang kini bertahan di bawah tenda dan puing-puing bangunan tanpa perlindungan yang memadai.

Baca Juga: Pemimpin Negara-Negara Arab Bahas Rencana Trump soal Gaza di Riyadh, Upaya Rekonstruksi Jadi Fokus

Di sebuah tenda pengungsian, Yusuf al-Shinbari terbangun di tengah malam dan menemukan putrinya yang berusia dua bulan, Sham, sudah tidak bernyawa.

Ia segera membawanya ke rumah sakit, tetapi nyawa bayi itu tak tertolong.  

"Kemarin saya masih bermain dengannya. Saya bahagia bersamanya. Dia anak yang cantik seperti bulan," kata Yusuf, dikutip dari Associated Press, Rabu (26/2/2025).

Menurut Dr. Ahmed al-Farah, Kepala Departemen Anak di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Sham tidak memiliki riwayat penyakit tetapi meninggal akibat suhu dingin yang ekstrem.  

Di Rumah Sakit Patient’s Friends, Kota Gaza, lima bayi lainnya—berusia satu bulan atau lebih muda—juga meninggal karena kedinginan dalam dua pekan terakhir. 

Zaher al-Wahedi, Kepala Departemen Pencatatan di Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, sepanjang musim dingin ini sudah ada 15 anak yang meninggal akibat hipotermia.  

Gencatan senjata yang berlangsung saat ini memungkinkan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan, terutama makanan. 

Namun, para pengungsi masih kekurangan selimut, pakaian hangat, serta bahan bakar untuk menghangatkan diri.  

"Sangat dingin di sini. Saya tidak tahu bagaimana orang bisa tidur di dalam tenda yang hanya terbuat dari kain tipis," kata Rosalia Bollen, juru bicara UNICEF, awal bulan ini.  

Sejak awal perang, Gaza tidak lagi memiliki pasokan listrik, sementara bahan bakar untuk generator semakin langka. 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x