Kompas TV internasional kompas dunia

Buku Harian Tentara Korea Utara di Rusia Ungkap Berjuang bagi Kim Jong Un Adalah Tugas Suci

Kompas.tv - 31 Desember 2024, 00:30 WIB
buku-harian-tentara-korea-utara-di-rusia-ungkap-berjuang-bagi-kim-jong-un-adalah-tugas-suci
Kim Jong-un saat bertemu dengan tentara Korea Utara saat latihan militer, Rabu (6/4/2024). (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Tentara Korea Utara yang membantu perang Rusia ternyata menganggap berjuang bagi Kim Jong-un adalah tugas suci.

Hal itu terungkap melalui beberapa kutipan dari buku harian yang diduga milik prajurit Korea Utara yang tewas selama pertempuran di Kursk, Rusia.

Pasukan khusus Ukraina telah merilis beberapa kutipan dari buku harian tersebut.

Baca Juga: Media Israel Cemas, Sebut Houthi Masih Kuat dan Tak Boleh Diremehkan

Dikutip dari ABC News, Minggu (29/12/2024), Pasukan Operasi Khusus Ukraina telah menyebarkan informasi di akun media sosialnya tentang tentara Korea Utara yang diklaim telah tewas di garis depan dalam beberapa pekan terakhir.

Informasi itu banyak menyitir buku harian Prajurit Gyeong Hong-jong, yang diklaim Ukraina telah tewas.

Menurut otoritas Ukraina, sang prajurit adalah anggota unit pasukan khusus Korea Utara.

Pada lembar pertama yang diterjemahkan, penulis buku catatan tersebut mengucapkan selamat ulang untuk rekannya pada 9 Desember.

Pasukan khusus Ukraina merilis foto yang diduga milik sang penulis pada 24 Desember, dan kutipan terjemahan tambahan pada hari-hari setelahnya.

Lembaran-lembaran itu diyakini menjelaskan motivasi ideologis pasukan Korea Utara dan pelajaran berharga dari medan perang yang telah mereka pelajari dalam beberapa pekan terakhir dalam pertempuran di Kursk.

Buku harian milik Gyeong Hong-jong berisi instruksi, beserta sketsa, untuk menghindari drone dan artileri Ukraina di garis depan.

Dalam buku harian itu, juga terdapat saran untuk menghentikan drone, yakni strategi menggunakan rekan sebagai umpan hidup.

Lembaran selanjutnya pun menjadi elemen personal yang signifikan bagi sang prajurit.

Meski tak mengungkapkan secara gamblang, ia menegaskan, membela pemimpin negaranya Kim Jong-un merupakan sebuah tugas suci.

“Ada lebih banyak cinta yang tak diketahui daripada yang diketahui dan diterima. Saya tak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap kebahagiaan yang mengelilingi saya,” tulisnya.

“Karena membela Tanah Air adalah tugas suci seorang warga negara dan tugas terbesar adalah membela Tanah Air, yang merupakan sumber dari semua kebahagiaan saya, saya mengenakan seragam militer revolusi demi melindungi sang pemimpin tertinggi,” lanjutnya.

Namun, Gyeong Hong-jong mengakui bahwa ia kemudian mengkhianati partainya, juga melakukan aksi terburuk kepada sang pemimpin tertinggi.

“Dosa yang saya lakukan tidak bisa dimaafkan, namun Tanah Air memberikan saya jalan untuk terlahir kembali, memulai hidup yang baru. Kini saya tak memiliki pilihan lain kecuali mengembalikan kepercayaan. Saya akan ke garis depan dalam operasi ini,” tuturnya.

Baca Juga: Tentara Korea Utara Disebut Pilih Bunuh Diri Ketimbang Ditangkap Ukraina, Takut Keluarga Terdampak

“Saya akan melakukan perintah Komandan Tertinggi Kim Jong-un tanpa pamrih, meski harus membayarnya dengan hidup saya. Saya akan menunjukkan kepada dunia keberanian yang tak terlibat dan perjuangan dari Pasukan Khusus Merah Kim Jong-un,” tulisnya.

Sebelumnya, pejabat Amerika Serikat (AS), Ukraina dan Korea Selatan memperkirakan ada sekitar 10.000 hingga 12.000 tentara Korea Utara dikerahkan ke Rusia.

Mereka diperkirakan ditugaskan Moskow untuk mengadang pasukan Ukraina dari posisi di Kursk, yang mereka duduki sejak serangan kilat pada Agustus lalu.


 




Sumber : ABC News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x