Jasad para korban telah dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah untuk identifikasi.
Menteri Kehakiman Turki, Yilmaz Tunc menyatakan, kejaksaan telah memulai penyelidikan menyeluruh atas insiden ini.
"Penyelidikan yang dimulai oleh Kejaksaan Negeri Balıkesir terkait ledakan yang terjadi di bagian produksi kapsul pabrik amunisi di distrik Karesi, Provinsi Balıkesir, sedang dilanjutkan dengan cermat dan menyeluruh, dengan koordinasi oleh 1 Wakil Jaksa Agung dan penunjukan 4 jaksa negeri," kata Tunc di X.
"Dalam penyelidikan ini, untuk menentukan penyebab ledakan, telah ditunjuk tim ahli yang terdiri dari 5 orang, yang masing-masing merupakan ahli di bidang kimia, mesin, keselamatan kerja, dan geofisika," tambahnya.
Menurut Presiden Recep Tayyip Erdogan, ledakan ini merupakan tragedi besar.
Dalam pesannya di X, Erdogan menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya 12 pekerja.
Ia juga telah meminta semua lembaga terkait untuk segera melakukan investigasi menyeluruh.
Pabrik tersebut diketahui memproduksi amunisi, bahan peledak, dan suar untuk kebutuhan domestik maupun ekspor internasional.
Turki sebelumnya mencatat beberapa insiden serupa.
Pada 2020, ledakan di pabrik kembang api menewaskan tujuh orang dan melukai 127 lainnya.
Sementara itu, pada 2023, lima orang tewas dalam ledakan di pabrik bahan peledak militer di dekat Ankara.
Baca Juga: Trump Tuduh Turki Dalangi Pemberontakan di Suriah, Ankara Membantah: Itu Keinginan Rakyat
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.