PARIS, KOMPAS.TV - Barat langsung berekasi usai Israel memanfaatkan jatuhnya rezim Bashar Al-Assad dengan menduduki wilayah Suriah di dataran Tinggi Golan.
Prancis telah menyerukan Israel untuk menarik tentaranya yang masuk ke wilayah penyangga di perbatasan Suriah.
Sementara itu, Jerman dan Spanyol menyerukan Tel Aviv untuk menahan diri selama periode transisi di Suriah.
Baca Juga: Pemberontak Suriah Hancurkan dan Bakar Makam Ayah Presiden Bashar Al-Assad
Dilansir dari The Times of Israel, Kementerian Luar Negeri Prancis, Rabu (11/12/2024), mengatakan meminta Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk mundur dari zona yang memisahkan Suriah dan Israel di Dataran Tinggi Golan.
Mereka menegaskan ulah pengerahan tentara Israel tersebut merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata pada 1974.
“Prancis menyerukan Israel untuk mundur dari zona tersebut dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah Suriah,” bunyi pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Barebock menyerukan baik Israel dan Turki tak membahayakan transisi damai di Suriah setelah kaburnya Assad.
“Kita tak boleh membiarkan proses dialog internal Suriah dirudal dari luar,” ujar Baerbock.
“Tetangga seperti Turki dan Israel, yang memiliki kepentingan keamanan, tak boleh membahayakan proses ini,” tuturnya.
Baerbock menegaskan lembaran baru Suriah masih ditulis, menambahkan bahwa hasil dari revolusi ini masih belum pasti, dan rakyat juga belum memenangkan transisi yang menuju Suriah yang bebas dan damai.
“Suriah tak boleh lagi menjadi budak di tangan kekuatan dan pasukan asing lagi,” ujarnya.
Semetara itu, Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengatakan saat bertemu PM Lebanon Najib Mikati, menegaskan wilayah integritas Suriah harus dilestarikan.
“Sanchez menegaskan perlunya Suriah yang stabil dan damai, untuk keuntungan warga Suriah dan semua negara, khususnya Lebanon,” bunyi pernyataan Pemerintah Spanyol.
Baca Juga: Penampakan Tank Israel di Dataran Tinggi Golan, Suriah
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (8/12/2024) mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan pasukannya untuk merebut zona demiliterisasi yang dikontrol oleh Suriah di Dataran Tinggi Golan usai kemenangan pemberontak yang melengserkan Presiden Bashar Al-Assad.
Wilayah itu dijaga oleh patroli Pasukan Penjaga Perdamaian PBB yang diketahui sebagai UNDOF.
PBB juga memperingatkan Israel bahwa apa yang mereka lakukan melanggar kesepakatan 50 tahun yang mengakhiri perang dengan Suriah pada 1973.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.