Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Luncurkan 250 Serangan Udara ke Suriah, Pengamat: Lebih Leluasa usai Rezim Pro-Rusia Tumbang

Kompas.tv - 10 Desember 2024, 19:30 WIB
israel-luncurkan-250-serangan-udara-ke-suriah-pengamat-lebih-leluasa-usai-rezim-pro-rusia-tumbang
Pasukan Israel dengan tank berjaga di garis demarkasi yang memisahkan wilayah yang dikontrol Israel dengan Suriah di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, Senin (9/12/2024). (Sumber: Matias Delacroix/Assocated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

DAMASKUS, KOMPAS.TV - Militer Israel dilaporkan meluncurkan gelombang serangan udara berskala besar ke Suriah usai tumbangnya pemerintahan Bashar Al-Assad. Organisasi Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan Israel telah meluncurkan setidaknya 250 serangan udara ke Suriah dalam kurun 48 jam terakhir.

Israel disebut menyerang fasiltas-fasilitas militer Suriah, termasuk kapal perang dan depot senjata. Di sekitar Damaskus, serangan udara Israel dilaporkan menghancurkan fasilitas perang elektronik dan pusat riset.

SOHR menyebut Israel telah "menghancurkan situs-situs militer penting di Suriah, termasuk lapangan udara, gudang, skuadron angkatan udara, radar, stasiun sinyal militer, dan banyak depot senjata dan amunisi di berbagai lokasi di sebagian besar kegubernuran Suriah."

Baca Juga: Perang Saudara Suriah Masih Berlangsung, Pemberontak Pro-Turki Serang Pemberontak Pro-AS

Analis di Swedish Defense Research Agency, Aron Lund menyebut Israel semakin leluasa menyerang target-target terkait Iran dan Hizbullah usai Assad yang pro-Rusia dilengserkan.

Lund menyebut Israel sebelumnya selalu berkoordinasi dengan Rusia sebelum menyerang target di Suriah. Namun, pengaruh Rusia yang memudar di Suriah seiring tumbangnya Assad membuat Israel lebih leluasa.

"Israel beroperasi di bawah peraturan yang dirundingkan dengan Moskow, yang kemungkinan mencakup janji untuk tidak mendestabilisasi pemerintahan Assad secara serius. Sekarang, Rusia tidak lagi membatasi tindakan Israel," kata Lund dikutip Al Jazeera, Selasa (10/12/2024).

Lund pun menyebut komunitas internasional harus bertindak untuk mencegah situasi Suriah memburuk. Menurutnya, peran komunitas internasional sangat penting mengingat Suriah dalam kondisi krisis ekonomi akibat perang saudara selama 13 tahun.

"Situasinya benar-benar bebas di Suriah dan Israel sepenuhnya memanfaatkan itu. Komunitas internasonal terlihat tidak peduli, kendati pada titik tertentu akan ada kritik lebih keras, khususnya jika pasukan Israel bergerak lebih jauh ke wilayah di selatan Damaskus," katanya.

Beberapa jam usai Damaskus direbut pemberontak pimpinan Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) pada Minggu (8/12), Israel pun mencaplok wilayah yang dikontrol Suriah di Dataran Tinggi Golan.

Tindakan Israel tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, khususnya negara-negara Arab. Tel Aviv dituduh memanfaatkan situasi saat Suriah tengah mengalami transisi kekuasaan.

Baca Juga: Wamenlu Anis Matta Serukan Konsensus Politik Nasional di Suriah, Sampaikan Harapan Indonesia


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x