Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mencoba menjadi perantara untuk kesepakatan damai sejak Mei.
Bahkan Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan cetak biru untuk fase kesepakatan, dan mengeklaim Netanyahu telah menerimanya.
Namun, PM Israel membuat sejumlah komentar yang memberikan jarak dari Biden dengan syarat-syarat baru.
Ia kemudian menginginkan syarat penempatan pasukan militer Israel (IDF) di Koridor Philadelphi di perbatasan Mesir-Gaza, yang ditolak Hamas.
Pejabat-pejabat AS bahkan melihat Netanyahu sebagai halangan terbesar untuk mencapai perdamaian dengan Hamas.
Gallant pun mengungkapkan kepada keluarga tawanan bahwa sudah tak ada alasan militer untuk bertahan di Gaza.
“Komandan IDF dan saya sudah mengatakan tak ada alasan untuk tetap berada di Koridor Philadelphi,” ucapnya.
Baca Juga: Pembelot Yakin Tentara Korea Utara yang ke Rusia Bukan Pasukan Khusus Kim Jong-Un, Gegara Hal Ini
“Netanyahu mengatakan bahwa itu demi kepentingan diplomatik. Saya katakan kepada Anda, tak ada kepentingan diplomatik,” ucapnya.
Pernyataan Gallant tersebut menjadi ledakan politik di Israel, di mana keluarga tawanan yang tersisa di Gaza, pendukung mereka dan kubu oposisi, menuduh Netanyahu mempertahankan konflik di Gaza untuk menunda pemilu yang baru, yang akan membuatnya kehilangan kekuasaan.
Tak adanya gencatan senjata di Gaza juga memperpanjang konflik di Lebanon, di mana Hizbullah telah menyatakan akan meningkatkan serangan ke Israel selama Gaza terus dibombardir.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.