Selain itu, Trump dan Vance juga akan mulai menerima briefing keamanan nasional yang berisi informasi-informasi sensitif mengenai ancaman yang dihadapi AS dan operasi militer yang sedang berlangsung.
Proses ini bertujuan agar Trump dan timnya dapat memulai masa jabatan dengan persiapan matang, khususnya dalam menjaga keamanan nasional.
Baca Juga: Respons Putin usai Trump Menang Pemilu AS Bakal Disorot, Ini Kata Kremlin
Upacara pelantikan atau inaugurasi presiden terpilih Amerika Serikat pada 20 Januari biasanya dihadiri oleh presiden yang akan keluar sebagai bentuk simbolis dukungan terhadap prinsip transisi damai.
Pada 2021, Trump sempat memutus tradisi ini dengan memilih absen dalam pelantikan Joe Biden. Namun, kali ini Trump dikabarkan telah menerima undangan Biden untuk mengunjungi Gedung Putih guna memastikan transisi yang lancar.
Pada hari pelantikannya, Trump juga diharapkan akan menerima simbol-simbol kekuasaan, termasuk catatan pribadi yang ditinggalkan oleh presiden sebelumnya di Oval Office.
Catatan tersebut, yang pertama kali dimulai oleh Presiden Ronald Reagan, menjadi bagian dari tradisi persahabatan di antara pemimpin AS.
Begitu dilantik, Trump akan langsung menjalankan tugasnya sebagai presiden, termasuk membuat keputusan penting yang akan memengaruhi jalannya pemerintahan dan kebijakan dalam negeri maupun luar negeri AS.
Pelantikan pada 20 Januari menandai dimulainya masa jabatan kedua Trump, setelah sebelumnya menjabat pada 2017 hingga 2021.
Dengan usia 78 tahun, Trump akan menjadi presiden tertua dalam sejarah AS saat kembali dilantik. Kembalinya Trump ke Gedung Putih juga mencatatkan sejarah tersendiri, mengingat sangat jarang seorang mantan presiden kembali menjabat.
Baca Juga: Terpilih Jadi Presiden, Departemen Kehakiman AS Pertimbangkan Penghentian Kasus Federal Donald Trump
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.