WASHINGTON, KOMPAS.TV - Warga Amerika Serikat (AS) memberikan suara mereka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Selasa (5/11/2024).
Berdasarkan survei The Associated Press, mereka memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam memilih Kamala Harris atau pun Donald Trump, dua calon presiden AS.
Perbedaan ini mencerminkan perpecahan yang lebih luas mengenai masalah yang dihadapi negara tersebut.
AP VoteCast melakukan survei terhadap lebih dari 115.000 pemilih di seluruh AS. Mereka menemukan bahwa warga AS memilih Harris karena didorong oleh keinginan untuk mempertahankan demokrasi.
Itu adalah tanda bahwa pesan calon dari Partai Demokrat itu pada hari-hari terakhir kampanyenya yang menuduh Trump sebagai seorang fasis, mungkin telah berhasil.
Sebaliknya, para pendukung Trump sebagian besar berfokus pada isu imigrasi dan inflasi. Kedua isu itu telah ditekankan Trump sejak awal kampanyenya.
Trump telah berjanji akan mengembalikan lapangan pekerjaan di pabrik-pabrik dan meningkatkan produksi minyak dalam negeri.
Pandangan yang saling bertentangan tersebut menimbulkan tantangan bagi siapa pun yang memenangi Pilpres AS 2024 dan akan memimpin kekuatan ekonomi dan militer utama dunia.
Para pemilih melihat kualitas masing-masing kandidat secara berbeda. Mereka cenderung menggambarkan Trump sebagai pemimpin yang lebih kuat dibandingkan Harris.
Namun, Harris dinilai memiliki karakter moral yang dibutuhkan untuk menjadi Presiden AS.
Baca Juga: Pilpres AS 2024: Trump dan Harris Raih Kemenangan Awal, Hasil Negara Bagian Kunci Masih Ditunggu
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.