VALENCIA, KOMPAS.TV – Bencana banjir bandang yang disebut sebagai "banjir terparah dalam seabad" melanda wilayah Valencia, Spanyol, sejak Selasa (29/10/2024) malam.
Banjir tersebut menghancurkan desa-desa, memporak-porandakan rumah-rumah warga, dan menewaskan sedikitnya 95 orang.
Hingga kini, upaya pencarian korban masih terus dilakukan, sementara laporan jumlah korban jiwa diperkirakan bisa terus bertambah.
Kehancuran yang ditinggalkan banjir di wilayah Valencia menyerupai dampak bencana alam seperti tsunami.
Kendaraan, perabotan rumah tangga, hingga kabel listrik ditemukan tertimbun lumpur dan berserakan di sepanjang jalan wilayah yang terdampak, salah satunya di daerah Barrio de la Torre.
“Lingkungan di sini hancur lebur. Mobil-mobil bertumpuk, rumah-rumah porak-poranda. Benar-benar kondisi yang sangat buruk,” kata Christian Viena, seorang pemilik bar di Barrio de la Torre, dikutip dari The Associated Press.
Tim penyelamat dikerahkan sejak Rabu (30/10/2024) untuk mengevakuasi korban yang selamat dan mencari korban yang hilang.
Lebih dari seribu tentara dan petugas penyelamat dari tim lokal bekerja sama dalam operasi ini.
Hingga Rabu malam, sebanyak 110 orang berhasil diselamatkan, sementara 22 jasad telah ditemukan oleh tim tentara.
"Kami memeriksa rumah demi rumah," ujar Ángel Martínez, seorang pejabat dari unit darurat militer Spanyol kepada stasiun radio nasional, RNE, dari kota Utiel, yang turut terdampak bencana.
Helikopter juga dikerahkan untuk menyelamatkan sekitar 70 orang yang terjebak di atap dan dalam mobil.
Baca Juga: Penampakan Banjir Bandang Valencia Spanyol, 70 Orang Meninggal
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.