Kompas TV internasional kompas dunia

Banjir Terparah dalam Seabad Melanda Spanyol, Sedikitnya 95 Orang Tewas

Kompas.tv - 31 Oktober 2024, 16:51 WIB
banjir-terparah-dalam-seabad-melanda-spanyol-sedikitnya-95-orang-tewas
Rel kereta api terlihat terdampak banjir di Paiporta, dekat Valencia, Spanyol, Rabu, 30 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo/Alberto Saiz)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

Hingga Rabu malam, pemerintah setempat memastikan tidak ada lagi warga yang terjebak dalam situasi berbahaya.

Kunjungan Perdana Menteri Spanyol dan Dukungan Pemerintah

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez langsung menuju lokasi terdampak banjir di Valencia untuk melihat langsung kerusakan yang terjadi.

Pemerintah Spanyol mengumumkan periode berkabung nasional selama tiga hari untuk menghormati para korban banjir ini.

Banjir bandang yang menghantam sejak Selasa malam itu juga menyebabkan ribuan warga kehilangan akses air bersih dan listrik. 

Banyak jalan raya dan jalur kereta api, termasuk layanan cepat ke Madrid, terputus dan tidak bisa berfungsi.

Otoritas setempat memprediksi perbaikan membutuhkan waktu beberapa hari.

Tanggapan pemerintah daerah menuai kritik dari warga yang merasa peringatan banjir datang terlambat. 

Beberapa warga menyebut mereka tidak menerima peringatan hingga pukul 20.00 waktu setempat, saat banjir telah mulai melanda beberapa wilayah. 

Pemerintah daerah kini tengah meninjau ulang prosedur peringatan dini untuk menghindari kesalahan serupa.

Spanyol memang akrab dengan badai musim gugur yang kerap memicu banjir.

Namun, intensitas banjir kali ini disebut sebagai yang terparah dalam beberapa dekade terakhir. 

Para ilmuwan menyebut perubahan iklim sebagai salah satu pemicu bencana yang ekstrem ini, dengan suhu yang terus meningkat dan Laut Mediterania yang lebih hangat dari biasanya.

Kedua faktor tersebut turut meningkatkan risiko badai yang dapat menyebabkan banjir besar di kawasan pesisir Mediterania.

Baca Juga: Valencia Tunda Pertandingan Copa del Rey karena Banjir di Spanyol




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x