Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Klaim Kuasai Permukiman di Kharkiv, Lavrov Tegaskan Komitmen "Operasi Militer" di Ukraina

Kompas.tv - 30 Oktober 2024, 18:50 WIB
rusia-klaim-kuasai-permukiman-di-kharkiv-lavrov-tegaskan-komitmen-operasi-militer-di-ukraina
Tentara Rusia membidik dari sebuah bunker di perbatasan Rusia-Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, Kamis, 24 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

Dia menambahkan bahwa komitmen ini mencakup upaya perlindungan bagi warga Rusia dan keturunan mereka, khususnya hak mereka untuk berbicara dalam bahasa ibu, serta mempertahankan sejarah dan nilai-nilai moral spiritual yang mereka warisi.

Selain mempertegas komitmen Rusia, Lavrov mengkritik keras negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat. 

Ia menuduh Barat terus memperkuat tekanan terhadap Rusia melalui "perang hibrida" yang menyeluruh. 

Lavrov menyatakan usaha negara-negara Barat untuk mereduksi kekuatan Rusia akan menemui jalan buntu.

"Barat kolektif, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah mempercepat upayanya untuk mengisolasi Rusia dan mengerahkan perang hibrida terhadap negara kami. Washington dan sekutu NATO-nya bahkan secara terbuka menyatakan keinginan mereka untuk ‘mengakhiri’ Rusia. Namun, seluruh upaya ini pasti akan gagal," ujarnya.

Lavrov juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap dukungan Barat kepada pemerintahan Ukraina yang ia anggap telah melanggar hak-hak fundamental warga di wilayah Donbass dan Novorossiya. 

Menurutnya, pemerintah Ukraina yang didukung negara-negara Barat telah merusak hak-hak warga di kedua wilayah tersebut, yang ia sebut sebagai hak yang dijamin oleh Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Lavrov juga mengkritik tindakan Kiev yang ia anggap menganiaya Gereja Ortodoks Ukraina. 

"Penganiayaan terhadap Gereja Ortodoks Ukraina adalah bukti lain dari hal ini, hal itu juga merupakan pelanggaran Piagam PBB, yang mengharuskan penghormatan terhadap hak asasi manusia tanpa memandang ras, jenis kelamin, bahasa, dan agama," ucapnya.

Baca Juga: Laporan Intelijen Korea Selatan: Pasukan Korea Utara Diduga Telah Dikerahkan ke Garis Depan Rusia


 




Sumber : Anadolu/TASS




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x