GAZA, KOMPAS.TV - Direktur rumah sakit di utara Jalur Gaza meminta komunitas internasional segera bertindak untuk membuka pengepungan Israel di wilayah tersebut. Militer Israel telah mengepung utara Gaza sejak awal Oktober lalu dan tidak membiarkan bantuan kemanusiaan masuk.
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan dr. Abu Safia menyebut rumah sakitnya turut diserang Israel selama pengepungan dan kehabisan pasokan medis. Militer Israel juga disebut menangkapi dokter-dokter yang bertugas di rumah sakit.
Baca Juga: Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza di Doha Berakhir Tanpa Kesepakatan
"Rumah Sakit Kamal Adwan dan area sekitarnya adalah medan perang. Rumah sakit ditinggalkan tanpa pasokan, tidak ada pasokan obat-obatan dan tidak ada staf medis," kata Abu Safia dikutip Al Jazeera, Rabu (30/10/2024).
"Ini karena banyak dokter spesialis dan dokter bedah kami ditahan. Hanya ada satu dokter anak yang tidak bisa melakukan operasi untuk korban luka yang masih di dalam rumah sakit. Terlebih lagi, pasien dan korban luka bertebaran di lantai rumah sakit."
Abu Safia menegaskan pihaknya butuh bantuan kemanusiaan segera. Abu Safia juga menyebut Rumah Sakit Kamal Adwan butuh tenaga medis dan dokter spesialis untuk menangani banyaknya korban luka.
"Saya menerima anak dengan luka yang harus segera ditangani dengan operasi perut untuk menghentikan pendarahan dalam demi menyelamatkan nyawanya," kata Abu Safia.
"Banyak anak dengan tulang mencuat keluar dari badan, butuh operasi ortopedi segera. Banyak yang mengalami luka otak dan butuh prosedur rumit."
Baca Juga: Ratusan Ribu Penduduk Gaza Terancam Mati Kelaparan di Depan Mata Dunia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.