Kompas TV internasional kompas dunia

Jet Tempur Israel Serang Iran Lewat Wilayah Udara Irak yang Dikontrol AS, Korban Tewas Jadi 4 Orang

Kompas.tv - 27 Oktober 2024, 08:37 WIB
jet-tempur-israel-serang-iran-lewat-wilayah-udara-irak-yang-dikontrol-as-korban-tewas-jadi-4-orang
Jet tempur F-16 Israel. Iran hari Sabtu, 26 Oktober 2024 menuduh bahwa serangan jet tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak yang berada di bawah kontrol Amerika Serikat untuk menembakkan rudal jarak jauh ke situs militer Iran. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

TEHRAN, KOMPAS TV - Angkatan Bersenjata Iran pada Sabtu (26/10/2024) menuduh bahwa serangan jet tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak yang berada di bawah kontrol Amerika Serikat (AS) untuk menembakkan rudal jarak jauh ke situs militer Iran.

Selain itu Iran mengumumkan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel telah bertambah dari dua menjadi empat orang, yang semuanya adalah tentara, seperti laporan kantor berita resmi Iran, IRNA.

Dalam pernyataan lanjutan, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran menjelaskan beberapa rudal jarak jauh dengan hulu ledak ringan ditembakkan dari jarak sekitar 100 kilometer di luar perbatasan Iran. 

Sasaran serangan tersebut adalah sistem radar di provinsi perbatasan Ilam dan Khuzestan, serta wilayah sekitar ibu kota Teheran.

Serangan ini dimulai sekitar pukul 02.30 waktu setempat (2300 GMT), di mana sistem pertahanan udara Iran berhasil mencegat banyak rudal di dekat Teheran, yang menghasilkan suara ledakan keras. Meskipun sebagian besar rudal berhasil dicegat, beberapa rudal tetap menyebabkan kerusakan terbatas.

Jumlah korban akibat serangan ini meningkat menjadi empat tentara, menurut pernyataan tersebut. 

Angkatan bersenjata Iran menegaskan bahwa rudal yang digunakan dalam serangan ini memiliki hulu ledak ringan, "sekitar seperlima dari ukuran hulu ledak rudal balistik Iran."

“Berkat respons cepat pertahanan udara nasional kami, kerusakan yang terjadi hanya terbatas, dengan beberapa sistem radar terdampak,” ujar pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa beberapa sistem radar telah diperbaiki segera, sementara yang lainnya masih dalam proses perbaikan.

Baca Juga: Israel Dilaporkan Kirim Peringatan ke Iran Sebelum Serangan Hari Ini, Tuntut Tidak Membalas

Pihak Iran mengutuk serangan Israel ini sebagai "aksi ilegal dan tidak beralasan," dengan menekankan bahwa sejumlah besar rudal telah dilacak dan dicegat, sehingga mencegahnya masuk lebih jauh ke wilayah udara Iran.

Angkatan bersenjata Iran juga menegaskan hak mereka untuk mengambil langkah yang sah dan tepat pada waktu yang sesuai dan menyerukan gencatan senjata yang tahan lama di Gaza dan Lebanon. 

Mereka menuduh AS memainkan peran sentral dalam mendukung tindakan kriminal Israel yang mengganggu stabilitas kawasan, dan meminta AS untuk mengendalikan rezim tidak sah ini agar tidak terjebak dalam konflik yang ditimbulkan oleh rezim pendudukan.

Dalam pernyataan sebelumnya pada Sabtu (26/10) kemarin, Gedung Putih menyatakan bahwa serangan Israel ke Iran bertujuan untuk mengakhiri baku tembak langsung antara kedua belah pihak, seraya memperingatkan Teheran agar tidak melakukan serangan balasan.

Kementerian Luar Negeri Iran mengecam serangan udara Israel tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan menegaskan hak Iran untuk membela diri. 

Baca Juga: Sikap Resmi Kemlu RI atas Serangan Udara Israel ke Iran, Ada Pelanggaran Serius Hukum Internasional

Pihak kementerian menegaskan kembali "kewajiban Iran untuk mempertahankan diri dari agresi asing" sesuai hak pertahanan sah yang diatur dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Serangan langsung ke situs militer Iran ini merupakan lanjutan dari serangan rudal Iran sebelumnya ke Tel Aviv, yang dilakukan sebagai balasan atas kematian pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan Korps Pengawal Revolusi Islam, Abbas Nilforoushan.

Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa setiap serangan dari Israel akan dibalas dengan respons yang lebih kuat.


 




Sumber : IRNA




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x