Kompas TV internasional kompas dunia

Balon Sampah Korea Utara Mendarat di Kantor Kepresidenan Korea Selatan, Berisi Ejekan ke Presiden

Kompas.tv - 24 Oktober 2024, 13:02 WIB
balon-sampah-korea-utara-mendarat-di-kantor-kepresidenan-korea-selatan-berisi-ejekan-ke-presiden
Balon sampah Korea Utara yang terpantau dari pos pengamatan di Paju, Korea Selatan, Rabu (24/7/2024). (Sumber: Ahn Young-joon/Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

SEOUL, KOMPAS.TV - Teror balon sampah Korea Utara sudah mendarat di kantor Kepresidenan Korea Selatan.

Hal itu diyakini meningkatkan kekhawatiran atas rentannya lokasi-lokasi penting Korea Selatan atas serangan Korea Utara.

Badan Keamanan Kepresidenan Korea Selatan pada Kamis (24/10/2024), mengungkapkan bahwa balon yang dikirim dari perbatasan inter-Korea, yang membawa sampah telah masuk kawasan Kepresidenan di Distrik Yongsa, Seoul.

Baca Juga: Sesumbar Menhan Israel Yoav Gallant: Serangan ke Iran Jadi Pembuktian Kekuatan Israel pada Dunia

Dikutip dari Al-Jazeera, untungnya balon tersebut ditemukan tidak membawa barang-barang atau material berbahaya.

Seperti dilaporkan media Korea Selatan, Dong-A Ilbo, dan Chosun Ilbo, balon tersebut juga berisi propaganda yang ejek Presiden Yoon Suk Yeol dan istrinya.

Insiden tersebut terjadi setelah pada awal pekan ini, Kim Yo-jong, adik dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memberikan pernyataan keras ke negara tetangganya itu.

Kim Yo-jong menegaskan pihak otoritas negaranya telah menemukan dan memindahkan sampah termotivasi politik yang dikirimkan Korea Utara.

Penyataan itu terkait dengan drone yang dituduh diluncurkan Korea Selatan ke Korea Utara, membawa selebaran propaganda mengejek Kim Jong-un.

“Pelanggaran sembrono terhadap kedaulatan DPRK yang dilakukan oleh gangster militer Korea Selatan adalah provokasi militer keji, yang tak akan pernah bisa dimaafkan,” kata Kim Yo-Jong, merujuk pada nama resmi Korea Utara seperti dilaporkan media Pyongyang, Selasa (22/10/2024).

“Seoul harus mengalaminya secara langsung agar dapat mengetahui dengan baik betapa berbahayanya suatu tidakan yang dilakukannya, dan betapa buruk serta fatalnya akibat yang ditimbulkan,” ujarnya.

Baca Juga: AS Sebut 3.000 Tentara Korea Utara Dilatih di Rusia, Target Sah jika Ikut Berperang di Ukraina

Pyongyang sendiri telah mengapungkan ribuan balon yang membawa sampah dan selebaran propaganda melintasi perbatasan sejak Mei.

Hal itu sebagai tanggapan terhadap selebaran propaganda yang dikirimkan ke Korea Utara oleh para aktivias Korea Selatan dengan balon.

Insiden yang terjadi pada Kamis, menandai kedua kalinya sebuah balon sampah masuk ke kantor Kepresidenan Korea Selatan setelah Juli lalu.




Sumber : Al-Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x