MOSKOW, KOMPAS TV - Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam Forum Bisnis BRICS hari Jumat, 18 Oktober 2024 menegaskan porsi negara-negara BRICS dalam Produk Domestik Bruto PDB global telah melampaui kelompok G7 dan terus tumbuh.
BRICS merupakan organisasi antarpemerintah yang beranggotakan Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Data terbaru menunjukkan kontribusi BRICS terhadap PDB global mencapai 37,4%, sementara G7 hanya 29,3%.
“Pada tahun 1992, G7 menguasai 45,5% PDB global, sementara BRICS hanya 16,7%. Namun pada 2023, perbedaan ini semakin besar, dengan BRICS yang terus tumbuh lebih besar, dan G7 terus menyusut," kata Putin.
Presiden Rusia ini juga menekankan BRICS akan memainkan peran lebih besar di masa depan dalam perekonomian dunia. "Negara-negara BRICS adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi global. Dalam waktu dekat, peningkatan PDB global akan sebagian besar berasal dari BRICS."
Putin menyebutkan kerja sama antara negara-negara BRICS dalam mempercepat pertumbuhan sosial-ekonomi dan memastikan pembangunan berkelanjutan telah memberikan hasil nyata.
BRICS meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga negaranya. Menurut Putin, gabungan PDB BRICS telah mencapai lebih dari 60 triliun dolar AS (sekitar Rp935 kuadriliun), melampaui G7, dan terus meningkat.
Lebih dari 40% pertumbuhan PDB global dalam beberapa dekade terakhir datang dari BRICS. Berdasarkan proyeksi tahun ini, pertumbuhan ekonomi BRICS akan mencapai rata-rata 4%, lebih tinggi dibandingkan G7 yang hanya tumbuh 1,7%, dan di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi 3,2%.
Baca Juga: Rusia Jemawa Makin Banyak Negara Gabung BRICS: Mereka Lelah dengan AS
Pengaruh Ekspor Global dan Sumber Daya BRICS
BRICS juga menguasai sekitar seperempat dari ekspor barang global, dengan perusahaan-perusahaan dari negara-negara BRICS mendominasi pasar energi, logam, dan pangan, komoditas yang krusial bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Putin menambahkan pertumbuhan BRICS di masa depan akan semakin mandiri dari pengaruh dan tekanan dari luar, "Ini adalah wujud kedaulatan ekonomi sejati, di mana kemitraan antara ekonomi yang mandiri akan mengoptimalkan potensi masing-masing dan membuka peluang baru," kata Putin.
Dalam hal kerja sama, Putin menyoroti bahwa Rusia sedang mengalihkan aliran transportasi ke mitra-mitra luar negeri yang lebih andal.
Beberapa proyek strategis seperti Rute Laut Utara dan Koridor Utara-Selatan dirancang untuk menyediakan jalur perdagangan yang lebih cepat dan menguntungkan, menghubungkan pusat-pusat industri utama dengan pasar konsumen.
“Koridor transportasi Utara-Selatan menghubungkan pelabuhan Rusia di laut utara dan Laut Baltik dengan terminal di Teluk Persia dan pantai Samudera Hindia,” kata Putin. Ini adalah kunci untuk meningkatkan lalu lintas kargo antara Eurasia dan Afrika.
Putin juga menggarisbawahi Rusia sangat terbuka untuk kerja sama bisnis yang saling menguntungkan. “Kami menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi bisnis. Realisasi potensi BRICS akan memberikan manfaat maksimal bagi negara, bisnis, dan seluruh warga negara kita,” kata Putin.
Baca Juga: Menlu Retno Ungkap Indonesia Diajak Gabung BRICS: Keputusan Ada pada Pak Prabowo
Pengembangan Bank Pembangunan BRICS
Putin menyampaikan bahwa Bank Pembangunan BRICS yang baru harus menjadi salah satu investor utama dalam proyek teknologi dan infrastruktur besar di kawasan BRICS dan Global South. "Kami akan mengembangkan bank ini sebagai struktur independen tanpa menentang siapa pun. Kami akan memperluas kapabilitasnya," ujarnya.
Putin mengakhiri pidatonya dengan menegaskan bahwa pertumbuhan BRICS bersifat berdaulat, mengurangi ketergantungan pada pengaruh eksternal, dan memberikan manfaat bagi semua negara anggotanya.
"Kerja sama BRICS tidak ditujukan untuk menentang siapa pun. Tujuannya hanya satu: pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan negara dan rakyat kita."
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.