VIANTINE, KOMPAS.TV - Peringatan dikeluarkan Rusia lewat Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov terhadap Israel.
Pada Jumat (11/10/2024) di Viantine, Laos, Lavrov menegaskan serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran akan mengeskalasi ketegangan dan semakin berbahaya.
Lavrov mencatat, meski di tengah tensi saat ini, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tak menemukan adanya bukti program nuklir Iran dimiliterisasi.
Baca Juga: Iran Dilaporkan Ketar-ketir Menunggu Respons Serangan Balasan Israel, Terlihat dari Hal Ini
“Kami menentukan pendirian kami berdasarkan fakta,” kata Lavrov dikutip dari Tehran Times.
“Anda akan menemukan politisi dan anggota parlemen yang mungkin mengungkapkan pandangan yang tak harus sejalan dengan kebijakan pemerintahannya. Kami sudah melihat pola ini sebelumnya,” katanya.
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa jika ada ancaman untuk menyerang fasilitas nuklir sipil Iran yang dijalankan, maka akan dianggap provokasi parah oleh masyarakat internasional.
Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan menyusuli peluncuran 200 riudal balistik Iran pada 1 Oktober.
Serangan ratusan rudal itu dilakukan sebagai tanggapan atas pembunuhan Israel terhadap tokoh-tokoh penting.
Baca Juga: Putri Kim Jong Un Curi Perhatian saat Muncul di Acara Partai Buruh
Termasuk di antaranya, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan Jenderal Korps Garda Revolusi Iran Abbas Nilforooshan.
Laporan mengindikasikan bahwa Iran telah meluncurkan sekitar 200 rudal balistik yang menyasar ke sejumlah isntalasi militer dan intelijen di sepanjang wilayah Palestina yang diduduki.
Sebagai respons, Israel telah menjanjikan pembalasan, tetapi pejabat Iran menegaskan bahwa setiap aksi Israel akan menemukan respons yang kuat, proposional dan diperhitungkan dari Teheran.
Sumber : Tehran Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.