BEIRUT, KOMPAS.TV - Serangan beruntun yang dilakukan oleh Israel di Beirut, Lebanon, disebut sebagai upaya pembunuhan penerus pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Setidaknya satu serangan udara Israel pada Jumat (4/10/2024) pagi mengenai area luar perimeter dari Bandara Internasional Beirut.
Hal tersebut diungkapkan oleh sumber dari Kementerian Transportasi dan Pekerjaan Umum Lebanon.
Baca Juga: Israel Menggila dengan Serang Tepi Barat dan Tewaskan 18 Orang, Ini Dalihnya
Dilansir dari Al-Arabiya, wartawan Axios, Barak Ravid, mengungkapkan dari postingan media sosial X, serangan Israel di Beirut itu menargetkan pejabat senior Hizbullah, Hashem Safiedinne.
Hal itu diungkap Ravid, yang mengutip sumber dari Israel.
Safieddine merupakan sosok yang dikenal luas sebagai calon penerus Nasrallah.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hiozbullah mengatakan Israel telah melancarkan 11 serangan beruntun ke selatan Beirut, yang merupakan benteng Hizbullah.
“Israel melakukan 11 serangan beruntun ke sebelah selatan luar kota,” ujar sumber yang meminta anonimitas.
Pengeboman itu begitu intens, hingga alarm mobil berbunyi, dan gedung di Beirut dan di luar kota bergetar.
Sejumlah ledakan besar terdengar di dekat bandara Beirut, dengan asap membumbung di dekatnya setelah pesawat jet terdengar di dekatnya.
Baca Juga: Pasukan Perdamaian PBB Putuskan Tetap di Perbatasan Lebanon Meski Ada Serangan Darat Israel
Sebelumnya, sumber Hizbullah lainnya mengatakan serangan Israel menargetkan Gudang di dekat bandara Beirut, Kamis (3/10/2024).
“Serangan udara Israel menargetkan sebuah gudang yang berdekatan dengan bandara,” kata sumber tersebut.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengungkapkan sebanyak 37 orang terbunuh dan 151 orang lainnya cedera karena serangan Israel di Lebanon pada 24 jam terakhir.
Sumber : Al-Arabiya
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.