Baca Juga: Menlu Retno Sindir Netanyahu di Sidang Umum PBB: Bagaimana Kita Percaya Israel Mendamba Perdamaian?
Kepemimpinan Indonesia untuk Negara-Negara Selatan
Retno mengingatkan dunia bahwa di mana pun Indonesia berada, negara ini selalu membawa suara negara-negara Selatan.
Sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955, semangat solidaritas dan kesetaraan terus hidup, menginspirasi perjuangan negara-negara berkembang untuk memperoleh hak-hak mereka, termasuk hak untuk berkembang.
Indonesia, menurut Retno, telah menunjukkan kepemimpinan global melalui tindakan nyata, seperti ketika memimpin presidensi G20 pada 2022 dan menjaga agar forum tersebut tidak runtuh di tengah ketegangan geopolitik.
Indonesia juga aktif memimpin dalam isu-isu kesehatan global, seperti melalui pendirian Dana Pandemi dan memastikan akses vaksin yang merata melalui COVAX.
Investasi pada Perempuan sebagai Investasi untuk Perdamaian
Dalam pidatonya, Retno menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam mencapai perdamaian dunia.
"Berinvestasi pada perempuan adalah berinvestasi untuk perdamaian," ujarnya.
Indonesia, melalui agenda Women, Peace, and Security, telah berkontribusi dalam memperkuat peran perempuan dalam membangun perdamaian, termasuk memajukan akses pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan.
Retno menegaskan, pemberdayaan perempuan adalah kunci untuk kesejahteraan bersama dan bahwa perempuan yang diberdayakan mampu mendorong perdamaian dan kemakmuran bagi semua.
Baca Juga: Respons Menlu Retno atas Pembunuhan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah
Tiga Prioritas untuk Dunia yang Lebih Baik
Retno menggarisbawahi tiga prioritas utama yang harus dijalankan dunia untuk mencapai masa depan yang lebih baik:
Retno menyebut ASEAN sebagai contoh nyata bagaimana keberagaman bisa berdampingan dengan stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran.
Dia mengatakan Indonesia terus bekerja dengan ASEAN untuk memulihkan perdamaian di Myanmar dan memastikan kembalinya warga Rohingya secara aman dan bermartabat.
Di akhir pidatonya, Menlu Retno mengumumkan pencalonan Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2029-2030.
Ia menegaskan, komitmen Indonesia terhadap perdamaian dan keamanan global akan terus dijaga oleh pemerintahan yang akan datang.
"Kepemimpinan tidak diwariskan, dan tidak jatuh dari langit. Itu harus diperjuangkan," ujar Retno, menutup pidatonya dengan seruan untuk bersama-sama membangun warisan perdamaian bagi generasi mendatang.
Sumber : Kemlu RI
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.