“Saya pikir korupsi adalah salah satu alasan utama yang membawa negara ke kondisi menyedihkan saat ini. Jadi, pemimpin berikutnya harus fokus pada penghapusan korupsi dan mulai membangun negara,” kata Chandrakumar Suriyaarachchi, seorang pengemudi yang memberikan suara dalam pemilihan ini. “Anak-anak kita berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik.”
Para ahli politik memperkirakan ketidakpuasan yang meluas terhadap penguasa politik lama, yang dianggap bertanggung jawab atas ketidakstabilan ekonomi Sri Lanka, dapat membuat tidak ada kandidat yang memperoleh 50% suara sebagai pilihan pertama. Dalam skenario itu, dua kandidat teratas akan maju ke putaran kedua yang memperhitungkan suara pilihan kedua.
Ada kekhawatiran bahwa jika tidak ada pemenang yang jelas, negara pulau ini dapat terjerumus ke dalam ketidakstabilan lebih lanjut.
Baca Juga: Demi Berhemat di Tengah Krisis, Sri Lanka Pangkas Sepertiga Kekuatan Militernya hingga Tahun 2030
Visaka Dissanayake, seorang pemilih, berharap Sri Lanka memilih “pemimpin yang kuat, yang akan memimpin jalan pemulihan ekonomi.” “Kami sekarang telah keluar dari situasi yang sangat sulit. Jadi, saya berharap pemulihan ekonomi akan terus berlanjut,” ungkapnya.
Krisis ekonomi Sri Lanka sebagian besar disebabkan oleh pinjaman berlebihan untuk proyek-proyek yang tidak menghasilkan pendapatan.
Dampak pandemi Covid-19 dan keinginan pemerintah untuk menggunakan cadangan devisa yang terbatas untuk mendukung mata uang, rupee, memperburuk kejatuhan ekonomi.
Kejatuhan ini menyebabkan kelangkaan parah akan kebutuhan dasar seperti obat-obatan, makanan, gas memasak, dan bahan bakar, yang membuat masyarakat menghabiskan berhari-hari menunggu untuk mendapatkannya.
Hal ini memicu kerusuhan di mana para pengunjuk rasa mengambil alih gedung-gedung penting, termasuk rumah presiden, kantor presiden, dan kantor perdana menteri, yang memaksa mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari negara dan mengundurkan diri.
Wickremesinghe terpilih melalui pemungutan suara parlemen pada Juli 2022 untuk melanjutkan sisa masa jabatan lima tahun Rajapaksa.
Kini, Wickremesinghe berusaha untuk memperkuat pencapaian yang telah diraih. Namun, banyak yang menuduhnya melindungi anggota keluarga Rajapaksa, yang mereka anggap sebagai penyebab krisis ekonomi.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.