Kompas TV internasional kompas dunia

Sri Lanka Hari Ini Pemilu Presiden di Tengah Harapan untuk Pemulihan Ekonomi Pasca Krisis

Kompas.tv - 21 September 2024, 14:36 WIB
sri-lanka-hari-ini-pemilu-presiden-di-tengah-harapan-untuk-pemulihan-ekonomi-pasca-krisis
Seorang warga menunjukkan tinta pemilu di jarinya setelah memberikan suaranya di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu, 21 September 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

KOLOMBO, KOMPAS TV - Warga Sri Lanka mulai memberikan suara pada hari Sabtu, 21/9/2024, dalam pemilihan presiden yang akan menentukan arah pemulihan negara dari krisis ekonomi terburuk yang pernah ada dan gejolak politik yang menyertainya.

Pemilu diikuti 38 kandidat dengan tiga unggulan: Petahana Ranil Wickremesinghe, kubu Marxis Anura Kumara Dissanayake, dan pemimpin oposisi Sajith Premadasa.

Dengan 17 juta pemilih terdaftar, hasil akhir pemilihan ini diharapkan diumumkan pada hari Minggu.

Hasil tersebut akan menunjukkan apakah warga Sri Lanka mendukung kepemimpinan Wickremesinghe dalam upaya pemulihan yang rapuh, termasuk restrukturisasi utang di bawah program Dana Moneter Internasional (IMF) setelah negara ini mengalami gagal bayar pada tahun 2022.

Pemerintah Sri Lanka mengumumkan mereka telah melewati hambatan terakhir dalam restrukturisasi utang dengan mencapai kesepakatan prinsip dengan pemegang obligasi swasta.

Utang lokal dan luar negeri Sri Lanka mencapai $83 miliar pada saat gagal bayar, dan pemerintah mengklaim telah merestrukturisasi lebih dari $17 miliar.

Baca Juga: Sri Lanka Tangkap Puluhan Ribu Orang dalam Razia Narkoba yang Dikritik Badan HAM PBB

Presiden Sri Lanka dan calon presiden independen Ranil Wickremesinghe menunjukkan tinta pemilu di jari manisnya setelah memberikan suaranya, di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu, 21 September 2024. (Sumber: AP Photo)

Meskipun ada perbaikan signifikan dalam beberapa indikator ekonomi, rakyat Sri Lanka masih berjuang di tengah tingginya pajak dan biaya hidup.

Premadasa dan Dissanayake berjanji akan merundingkan ulang kesepakatan IMF untuk membuat langkah-langkah penghematan lebih dapat diterima. Namun, Wickremesinghe memperingatkan bahwa perubahan terhadap kesepakatan tersebut bisa menunda pencairan miliaran dolar bantuan IMF yang sangat penting untuk menjaga stabilitas.

Sebagian besar pemilih mempertimbangkan kondisi ekonomi saat memilih, berharap pemerintah baru dapat mengeluarkan negara dari krisis dan mengakhiri korupsi yang telah mengakar.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x