Kompas TV internasional kompas dunia

Korban Topan Yagi di Vietnam Capai 141 Jiwa, Sebuah Dusun Lenyap Disapu Banjir

Kompas.tv - 11 September 2024, 18:50 WIB
korban-topan-yagi-di-vietnam-capai-141-jiwa-sebuah-dusun-lenyap-disapu-banjir
Letak Dusun Lang Nu di Provinsi Lao Cai, utara Vietnam yang terkubur lumpur akibat banjir bandang pada Selasa (10/9/2024). (Sumber: Pham Hong Ninh/VNA via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

HANOI, KOMPAS.TV - Korban bencana terkait topan Yagi yang melanda Vietnam pada pekan lalu bertambah menjadi 141 tewas per Rabu (11/9/2024). Setidaknya 69 orang masih hilang akibat banjir dan longsor yang ditimbulkan topan Yagi.

Sebuah dusun di lereng pegunungan di Provinsi Lao Cai, utara Vietnam lenyap karena banjir bandang pada Selasa (10/9). Dusun Lang Nu yang ditempati 35 rumah tangga terkubur lumpur dan debris yang disapu banjir bandang.

Sejauh ini, petugas telah menemukan 22 jenazah banjir bandang di Dusun Lang Nu. Sekitar 70 orang masih hilang, sedangkan belasan orang ditemukan selamat.

Baca Juga: Topan Yagi Sebabkan Jembatan Putus di Vietnam, Total Korban Tewas Meningkat Jadi 64 Orang

Kebanyakan korban jiwa terkait topan Yagi di Vietnam disebabkan banjir dan tanah longsor. Provinsi Lao Cai yang berbatasan dengan China menjadi wilayah paling terdampak.

Seorang pemandu wisata asal Sapa, Lao Cai bernama Van A Po menyebut banyak akses jalan di provinsi tersebut yang terputus akibat tanah longsor. Hujan deras juga turun tak berkeputusan dan membahayakan pengguna jalan.

"Ini sangat menakutkan," kata Van A Po dikutip Associated Press, Rabu (11/9).

Topan Yagi juga menyebabkan sebuah jembatan baja di Provinsi Phu Tho, utara Vietnam, ambruk. Ambruknya jembatan ini membuat 10 mobil dan truk serta dua sepeda motor terjatuh ke sungai dan tersapu arus.

Topan Yagi sendiri disebut sebagai topan yang paling kuat menghantam Asia Tenggara dalam kurun beberapa dekade. Topan Yagi mulai turun ke wilayah daratan Vietnam pada Sabtu (7/9) dengan kecepatan angin mencapai 149 km/jam.

Direktur Earth Observatory of Singapore Benjamin Horter menyebut badai seperti topan Yagi "semakin kuat" karena perubahan iklim. Pasalnya, samudera yang menghangat disebut membuat energi badai semakin besar.

Baca Juga: Topan Yagi Hantam Vietnam, 4 Orang Tewas dan Sebabkan Angin Kencang 149 Km/jam


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x