TEL AVIV, KOMPAS.TV - Pasukan Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran ke Tepi Barat, wilayah Palestina yang didudukinya sejak 1967, Rabu (28/8/2024).
Israel mengerahkan ratusan pasukan, drone, hingga buldoser untuk menyerbu Tepi Barat.
Militer Israel dilaporkan mengincar kelompok yang meluncurkan serangan bom bunuh diri ke Tel Aviv pada 18 Agustus lalu. Hamas dan Jihad Islam telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pasukan Israel disebut menyerang tiga kamp pengungsi di Tepi Barat, yakni di Jenin, Tulkarem, dan Tubas. Media-media Israel menyebut operasi ini sebagai yang terbesar sejak Intifada Kedua pada 2002.
Baca Juga: Pemerintah Israel Sediakan Anggaran untuk Biayai Serbuan Pemukim Ilegal ke Masjid Al Aqsa
Di Jenin dan Tubas, setidaknya sembilan orang telah terbunuh akibat serangan Israel. Korban jiwa berkemungkinan bertambah mengingat operasi masih berlangsung dan pasukan Israel bentrok melawan milisi Palestina.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menyerukan pemindahan paksa penduduk Palestina selama operasi berlangsung. Katz berdalih pihaknya menyasar "infrastruktur Islamis-Iran" di Tepi Barat.
"Kita harus menghadapi ancaman di Tepi Barat seperti di Gaza, termasuk evakuasi sementara penduduk Palestina dan langkah apa punya dibutuhkan. Ini adalah perang dari sisi apa pun dan kita harus memenanginya," kata Katz, dikutip Al Jazeera.
Pasukan Israel diketahui telah berulang kali meluncurkan operasi militer di Tepi Barat saat serangan ke Jalur Gaza berlangsung.
Sejak Oktober 2023 lalu, kekerasan aparat dan pemukim Israel di Tepi Barat telah membunuh setidaknya 646 orang, termasuk 148 anak-anak.
Baca Juga: Otoritas Palestina Bakal Daftar BRICS, Vladimir Putin Undang Abbas ke KTT Oktober
Sumber : Kompas TV, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.