“Kami tahu bagaimana mengontrol Mpox. Dan, di wilayah Eropa, diperlukan langkah untuk menghilangkan penularannya sama sekali,” ujar Kluge.
“Perlu dilakukan koordinasi respons yang baik di wilayah Afrika. Kita bisa, dan harus mencegah Mpox bersama, melewati wilayah dan benua,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal CDC Arrika, Jean Kaseya menginginkan agar vaksinasi segera dilakukan.
Republik Demokratik Kongo merupakan pusat dari wabah mpox, dengan virus tersebut menyebar dengan cepat di negara itu dan setidaknya empat negara Afrika lainnya.
“Kami belum memulai vaksinasi. Kami akan memulai dalam beberapa hari, jika semuanya sesuai,” kata Kaseya.
“Pada akhir pekan nanti, vaksin akan tiba di Republik Demokratik Kongo dan negara lainnya,” tambahnya.
Baca Juga: Rusia Larang Warga Pakai Aplikasi Kencan di Perbatasan, Disebut Dipakai Ukraina Kumpulkan Intelijen
Mpox atau yang lebih dikenal sebagai cacar monyet, bisa menular dengan cepat antara manusia dan hewan yang terinfeksi dengan kontak dari dekat, seperti sentuhan, ciuman atau seks. Mpox juga bisa menular lewat barang yang terkontaminasi seperti seprai, baju dan jarum.
Gejala mpox termasuk demam, ruam yang menyakitkan, sakit kepala, nyeri otot dan punggung, energi rendah dan pembesaran kelenjar getah bening.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.