MOSKOW, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pasukannya telah merebut Kota Zalizne di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Senin (19/8/2024). Serangan Rusia ini memperkuat tekanan mereka terhadap Kota Toretsk yang berdekatan.
Zalizne, yang oleh Rusia disebut dengan nama era Soviet-nya, Artyomovo, berbatasan langsung dengan Toretsk, sebuah kota tambang yang telah lama menjadi basis pertahanan pasukan Ukraina di wilayah Donbas. Sebelum perang, Zalizne memiliki populasi sekitar 5.000 orang, sementara Toretsk dihuni oleh sekitar 30.000 orang.
Rusia terus membuat kemajuan dalam upayanya merangsek Toretsk dan Pokrovsk, benteng kuat lainnya di wilayah Donetsk. Sementara itu, pasukan Ukraina berusaha mendorong lebih jauh ke wilayah Kursk di Rusia dalam serangan lintas perbatasan.
Baca Juga: Jembatan Ketiga di Kursk Rusia Dihantam Ukraina, Dialog Damai Moskow-Kiev Batal
Moskow sementara itu mengakui Ukraina telah menghantam jembatan ketiga dalam serangannya di wilayah Kursk, yang menurut Kiev bertujuan untuk menciptakan zona penyangga dan melemahkan mesin perang Rusia.
Ukraina mengeklaim telah merebut lebih dari 80 permukiman di wilayah yang mencakup lebih dari 1.150 kilometer persegi di Kursk sejak serangan mendadak pada 6 Agustus, invasi terbesar ke Rusia sejak Perang Dunia II.
Namun, pasukan Ukraina berada dalam posisi defensif di tempat lain dan menghadapi pertempuran berat untuk mempertahankan kota strategis Pokrovsk, di mana Rusia telah maju secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir sejak invasi skala penuh Rusia lebih dari dua tahun lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menulis di Telegram bahwa pasukannya mencapai tujuan dalam serangan dua minggu di Kursk, dengan lebih banyak tentara Rusia yang ditangkap. Zelenskiy juga menekankan bahwa segala tindakan yang merugikan tentara Rusia, negara Rusia, kompleks industri militer mereka, dan ekonomi mereka akan membantu mencegah meluasnya perang.
Baca Juga: Jembatan Ketiga di Kursk Rusia Dihantam Ukraina, Dialog Damai Moskow-Kiev Batal
Rusia menyatakan jembatan ketiga di Sungai Seym, yang melintasi wilayah Kursk, telah dihantam dan rusak. Ukraina belum memberikan komentar resmi mengenai serangan tersebut, tetapi panglima angkatan udara Kiev sebelumnya menyatakan pasukannya telah menghancurkan dua jembatan untuk melemahkan logistik musuh.
Analis militer mengatakan jembatan-jembatan tersebut adalah bagian dari jalur suplai penting bagi pasukan Rusia yang mempertahankan wilayah tersebut.
Lebih dari 121.000 orang telah dievakuasi dari sembilan distrik perbatasan di wilayah Kursk, menurut kementerian darurat Rusia.
Penasihat Presiden Rusia, Yuri Ushakov, mengatakan Moskow belum siap untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Ukraina mengingat serangan Kyiv di Kursk.
Pasukan Ukraina menghadapi pertempuran sengit di dekat Pokrovsk, sebuah pusat transportasi penting bagi pasukan Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Makin Gencar Serang Rusia, Hancurkan Jembatan Strategis Kedua dalam Sepekan
Pasukan Rusia kini berada sekitar 10 km dari pinggiran kota, menurut Serhiy Dobriak, kepala administrasi militer setempat.
Gubernur regional Vadym Filashkin mengatakan bahwa jam malam di permukiman dekat Pokrovsk telah diperketat dan situasi menjadi sangat sulit.
Sementara itu, jenderal tertinggi Ukraina menyatakan bahwa Kiev melakukan segala yang diperlukan untuk mempertahankan Kota Toretsk, yang menjadi target serangan Rusia setelah merebut kota Zalizne.
Perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan kota-kota di seluruh Ukraina ini masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Kiev memperkirakan Moskow akan meningkatkan jumlah pasukannya di Ukraina menjadi 800.000 pada akhir tahun, naik dari sekitar 600.000 saat ini, menurut Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ivan Havryliuk.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.