Kompas TV internasional kompas dunia

Pasukan Rusia Merangsek Maju, Ukraina Perintahkan Warga Sipil Evakuasi Kota Pokrovsk di Timur

Kompas.tv - 16 Agustus 2024, 20:24 WIB
pasukan-rusia-merangsek-maju-ukraina-perintahkan-warga-sipil-evakuasi-kota-pokrovsk-di-timur
Tentara Rusia menembakkan senjata antitank Rapira, di wilayah perbatasan wilayah Kursk, Rusia, Jumat (16/8/2024). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

KIEV, KOMPAS.TV - Pejabat militer di Kota Pokrovsk, Ukraina timur, Jumat (16/8/2024), memerintahkan warga sipil untuk segera mempercepat evakuasi. 

Pasalnya, tentara Rusia semakin merangsek maju ke kota yang selama berbulan-bulan menjadi salah satu target utama Moskow dalam perang ini.

Seruan evakuasi ini muncul ketika pasukan Kiev berupaya mengalihkan fokus militer Kremlin dari garis depan di Ukraina ke wilayah Rusia dengan melakukan serangan berani ke wilayah Kursk, Rusia. 

Serangan yang dimulai pada 6 Agustus ini juga menyoroti taruhan besar yang diambil Ukraina dengan membawa perang ke tanah Rusia.

Serangan ini adalah upaya nekat untuk mengubah dinamika konflik yang telah berlangsung selama 2,5 tahun. 

Namun, tindakan ini bisa menjadi bumerang, meninggalkan pertahanan Ukraina yang kekurangan sumber daya di garis depan, terbuka terhadap serangan Rusia. 

Sejak musim semi, pasukan Kremlin mendapatkan momentum dan superioritas di medan perang wilayah Donetsk di Ukraina timur.

Ukraina mempertaruhkan kemampuannya untuk menangani tekanan di Kursk tanpa mengorbankan Donetsk. 

Baca Juga: Ukraina Klaim Kuasai Kota Sudzha di Rusia, Serangan Lintas Batas Memanas

Pasukan Rusia bergerak menuju Kursk. Pemerintah Rusia resmi menetapkan status darurat federal di wilayah Belgorod pada Kamis (15/8/2024), menyusul serangan dari pasukan Ukraina. (Sumber: Anadolu )

Di sisi lain, Rusia tampaknya yakin dapat menahan serangan di Kursk tanpa harus mengendurkan tekanannya di Donetsk.

"Tak mungkin kedua belah pihak benar," ujar Nigel Gould-Davies, peneliti senior di International Institute for Strategic Studies, Kamis (15/8/2024). "Hasilnya masih tergantung pada keseimbangan."

Pokrovsk, yang sebelum perang memiliki populasi sekitar 60.000 orang, adalah salah satu benteng pertahanan utama Ukraina dan pusat logistik penting di wilayah Donetsk. 

Jika kota ini jatuh, pertahanan dan jalur pasokan Ukraina akan terganggu. Hal ini akan membawa Rusia lebih dekat ke tujuannya untuk menguasai wilayah Donetsk.

Evakuasi di wilayah Donetsk sekitar Pokrovsk semakin mendesak dalam beberapa pekan terakhir. 

Pejabat Pokrovsk dalam sebuah unggahan di Telegram, Jumat (16/8), menyatakan pasukan Rusia "bergerak dengan cepat. Setiap hari berlalu, semakin sedikit waktu untuk mengumpulkan barang-barang pribadi dan pergi ke wilayah yang lebih aman."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah memperingatkan pada Kamis (15/8) bahwa Pokrovsk dan kota-kota sekitarnya di wilayah Donetsk sedang "menghadapi serangan paling intens dari Rusia."

Baca Juga: Rusia Tuduh Barat dan NATO Bantu Ukraina Serang Kursk, Tepis Bantahan AS

Seorang tentara Rusia mengarahkan senjata derek 2B16 Nona-K di lokasi yang dirahasiakan, hari Jumat, 16 Agustus 2024. (Sumber: AP Photo)

"Pasokan prioritas, semua yang dibutuhkan, sedang dikirim ke sana," ujar Zelenskyy di X.

Pada hari yang sama, pihak berwenang memerintahkan warga untuk mulai mengevakuasi kota tersebut. 

Pejabat Pokrovsk juga telah bertemu dengan penduduk untuk memberikan rincian logistik terkait evakuasi. 

Warga ditawari tempat perlindungan di Ukraina barat, di mana mereka akan ditempatkan di asrama dan rumah-rumah terpisah yang sudah disiapkan.

"Saat garis depan semakin mendekati Pokrovsk, kebutuhan untuk pindah ke tempat yang lebih aman menjadi semakin mendesak," ujar administrasi setempat.

Sementara itu, di Kursk, pasukan Ukraina telah menguasai penuh Sudzha, menurut Zelenskyy pada Kamis (15/8/2024). 

Sudzha adalah kota terbesar di Rusia yang jatuh ke tangan pasukan Ukraina sejak awal serangan mereka 10 hari lalu, sebuah keberhasilan yang mengangkat semangat Ukraina sekaligus mempermalukan Kremlin.


 

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x