GAZA, KOMPAS.TV - Hamas mengecam penjualan terbaru senjata Amerika Serikat (AS) ke Israel senilai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp300 triliun. Hamas memprotes pengiriman senjata AS karena Israel berulangkali melanggar hukum internasional di Gaza dan Tepi Barat.
Organisasi politik Palestina itu menyebut pengiriman senjata terbaru AS sesuai kerangka "dukungan tanpa batas" AS terhadap "entitas berbahaya (Israel)". Menurut Hamas, hal tersebut menunjukkan bahwa AS adalah pendukung penuh "genosida" dan "pembersihan etnis" di Palestina.
Baca Juga: Dubes Palestina Peringatkan PBB: Ideologi Arus Utama Israel Wajarkan Genosida dan Pemerkosaan
"Keberlanjutan dukungan militer dan finansial pemerintah AS terhadap entitas Zionis sekali lagi mengonfirmasi bahwa mereka adalah mitra penuh perang genosida ini, pembersihan etnis, dan pembantaian brutal terhadap rakyat Palestina kami," demikian pernyataan Hamas dikutip Al Jazeera, Rabu (14/8/2024).
Pemerintahan Joe Biden diketahui menyetujui penjualan senjata yang mencakup puluhan jet dan rudal canggih ke Israel per Selasa (13/8) lalu. Paket senjata ini termasuk lebih dari 50 jet tempur F-15, Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Lanjutan (AMRAAM), amunisi tank kaliber 120 mm, mortir berdaya ledak tinggi, dan kendaraan taktis.
Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa pengiriman senjata ini adalah wujud komitmen Washington untuk "keamanan Israel".
Otoritas Israel sendiri tengah disorot internasional menyusul serangan udara ke pengungsian yang menewaskan sekitar 100 orang di Sekolah Al-Tabin, Kota Gaza belakangan ini. Israel juga disorot atas pemerkosaan tahanan Palestina secara beramai-ramai oleh tentaranya di kamp tahanan Sde Teiman.
Pada Rabu (14/8), militer Israel dilaporkan terus menggempur Gaza dan membunuh puluhan orang. Di Khan Yunis, serangan Israel dilaporkan menewaskan lima orang, tiga di antaranya anak-anak.
Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu telah membunuh 39.965 jiwa. Setidaknya 92.294 orang juga dilaporkan terluka akibat serangan Israel.
Baca Juga: Biden: Serangan Iran ke Israel Bisa Ditunda jika Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas Tercapai
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.