KURSK, KOMPAS.TV - Ribuan tentara Ukraina dilaporkan melakukan serangan kejutan dan mulai masuk ke wilayah Rusia.
Pejabat Ukraina, Rusia, dan Amerika Serikat (AS) telah mengetahui serangan kejutan tersebut.
Bahkan para tentara Ukraina tersebut menggunakan senjata dan kendaraan tempur yang didonasikan oleh AS dan juga rekan-rekan Eropa-nya.
Baca Juga: Debat Perdana Trump-Harris Jelang Pilpres AS Telah Ditetapkan, Bakal Digelar 10 September
Serangan kejutan tersebut terjadi di Kursk, sekitar 330 mil sebelah selatan Moskow, sejak Selasa (6/8/2024), yang sepertinya didesain untuk membawa perang pulang ke Rusia.
Serangan tersebut juga diyakini dimaksudkan untuk mengalihkan pasukan Rusia dari lokasi lain di sepanjang garis depan, di mana militer Ukraina terus kehilangan wilayah dalam beberapa bulan terakhir.
Para analis berpendapat Kiev mungkin mencoba mendapatkan pengaruh untuk negosiasi di masa depan dengan Kremlin.
Dikutip dari Washington Post, Kamis (8/8/2024), serangan ini dilaporkan melihatkan ribuan tentara, termasuk brigade penyerangan elite yang dipersenjatai dengan kendaraan dan tank dari AS dan Jerman.
Tentara Ukraina tersebut dilaporkan menyeberangi perbatasan dari Sumy, wilayah utara Ukraina.
Pemerintah AS mengatakan pada operasi tersebut penggunaan senjata AS di dalam Rusia bisa diterima.
Hal itu mengonfirmasi perubahan kebijakan pada Mei, yang mengizinkan Ukraina menyerang target di dalam wilayah Rusia, jika pasukan Vladimir Putin bersiap melancarkan serangan ke dalam Ukraina.
“Ketika mereka melihat serangan datang dari seberang perbatasan, mereka harus memiliki kemampuan untuk merespons,” ujar Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh.
Pejabat Jerman juga mengungkapkan nada yang sama terkait pemakaian senjata pemberian Jerman oleh tentara Ukraina yang masuk ke Rusia.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan bahwa tujuan Berlin adalah mendukung Ukraina dalam upaya pertahanannya menghadapi agresor Rusia.
Ia juga menunjuk kepada pernyataan masa lalu yang menegaskan hak Ukraina berdasarkan hukum internasional untuk mempertahankan diri dari serangan-serangan ini.
Seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang meminta anonimitas mengonfirmasikan aktivitas militer Ukraina di dalam Rusia.
Ia mengatakan pasukan Rusia telah menduduki 100 km persegi wilayah Rusia, klaim yang hingga saat ini belum bisa diverifikasi secara independen.
Sementara itu, pasukan Rusia mengungkapkan bahwa mereka telah memukul mundur rentara Rusia dari Kursk, pada hari ketiga.
Baca Juga: Jepang Dilanda Gempa M7,1, Warga Diimbau Waspadai Gempa Lebih Besar, Bisa Terjadi dalam Waktu Dekat
Dilansir dari Associated Press, Kementerian Pertahanan Rusia, mengungkapkan bahwa militer Rusia dan penjaga perbatasan telah mengadang tentara Ukraina untuk masuk lebih jauh.
Mereka menambahkan telah menyerang pejuang Ukraina yang berusaha masuk lebih jauh dari wilayah Sumy.
“Upaya unit individu untuk masuk lebih jauh ke arah Kusk, telah berhasil ditekan,” bunyi pernyataan kementerian itu.
Sumber : Washington Post/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.