“Siapa lagi kalau bukan Israel? Kalaupun AS (Amerika Serikat) yang melakukan, tentu juga bekerja sama dengan Israel,” ucapnya.
Ia menilai yang memiliki motif untuk membunuh Haniyeh adalah Israel dan sekutunya, AS.
“Karena yang punya motif untuk melakukan ini ya hanya Israel dan AS. Dalam situasi sekarang, yang paling punya kepentingan untuk menghancurkan Hamas, ya Israel,” ujarnya.
Riza mengatakan Israel telah melakukan pembunuhan terhadap pejuang-pejuang Palestina sejak dekade 70-an.
Baca Juga: Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Pengamat: yang Punya Motif Hanya Israel dan AS
“Sudah banyak petinggi PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) yang tewas karena pembunuhan oleh Israel di dekade 70-an dan 80-an,” ungkapnya.
Ia mengatakan, meskipun negara-negara Arab lainnya seperti Yordania, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab, juga tidak suka Hamas, tetapi membunuh Haniyeh adalah langkah yang terlalu jauh bagi mereka.
“Mereka tidak suka dengan Hamas, tapi untuk membunuh Haniyeh terlalu jauh itu. Karena Hamas oleh negara-negara Arab tersebut dianggap sebagai ancaman, namun tidak perlu sampai membunuh Haniyeh,” kata Riza.
Ia pun menduga motif Israel membunuh Haniyeh adalah untuk memperingatkan Hamas bahwa organisasi perlawanan itu berada dalam jangkauannya.
Baca Juga: Dampak Pembunuhan Ismail Haniyeh, Pengamat: Timteng Akan Memanas, tapi Barat Tidak Mau Perang Meluas
“Motifnya tentu untuk menunjukkan kepada Hamas bahwa keamanan dan nyawa mereka dapat dijangkau oleh Israel.”
“Israel ingin menunjukkan bahwa Hamas bukan organisasi yang kebal dari jangkauan Israel, dengan kemampuan Israel membunuh Haniyeh menunjukkan hal itu. Jadi untuk memberikan peringatan kepada para pemimpin Hamas lainnya,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.