Imad Mughniyeh, kepala militer Hizbullah, tewas saat bom yang ditanam di mobilnya meledak di Damaskus.
Mughniyeh dituduh merencanakan pengeboman bunuh diri selama perang saudara Lebanon dan pembajakan pesawat TWA pada 1985 yang menewaskan seorang penyelam Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Hizbullah menyalahkan Israel atas kematiannya. Putranya, Jihad Mughniyeh, tewas dalam serangan Israel pada 2015.
Pemimpin spiritual Hamas, Ahmed Yassin, tewas dalam serangan helikopter Israel saat ia sedang didorong di kursi rodanya.
Yassin, yang lumpuh sejak kecil, adalah salah satu pendiri Hamas pada 1987. Penerusnya, Abdel Aziz Rantisi, tewas dalam serangan udara Israel kurang dari sebulan kemudian.
Pemimpin militer Hamas kedua, Salah Shehadeh, tewas oleh bom seberat satu ton yang dijatuhkan di sebuah apartemen di Kota Gaza.
Agen Mossad mencoba membunuh kepala Hamas, Khaled Mashaal, di Amman, Yordania. Dua agen masuk Yordania dengan paspor Kanada palsu dan meracuni Mashaal dengan menempatkan perangkat di dekat telinganya. Mereka segera ditangkap.
Raja Hussein dari Yordania saat itu mengancam akan membatalkan perjanjian damai jika Mashaal meninggal. Israel akhirnya mengirim penawar, dan agen Israel dikembalikan ke rumah. Mashaal tetap menjadi tokoh senior di Hamas.
Baca Juga: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Kecam Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Yahya Ayyash, yang dijuluki "insinyur" karena kemampuannya membuat bom untuk Hamas, tewas saat menjawab telepon yang dipasangi bom di Gaza. Pembunuhannya memicu serangkaian pengeboman bus mematikan di Israel.
Pendiri Jihad Islam, Fathi Shikaki, ditembak di kepala di Malta dalam pembunuhan yang diyakini dilakukan oleh Israel.
Kepala militer Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Khalil al-Wazir, tewas di Tunisia. Lebih dikenal sebagai Abu Jihad, ia adalah wakil pemimpin PLO, Yasser Arafat. Pada 2012, sensor militer mengizinkan surat kabar Israel untuk mengungkapkan rincian serangan Israel ini.
Komando Israel menembak sejumlah pemimpin PLO di apartemen mereka di Beirut, dalam serangan malam hari yang dipimpin oleh Ehud Barak, yang kemudian menjadi komandan tertinggi militer dan Perdana Menteri Israel.
Timnya menewaskan Kamal Adwan, yang bertanggung jawab atas operasi PLO di Tepi Barat yang diduduki Israel; Mohammed Youssef Najjar, anggota komite eksekutif PLO; dan Kamal Nasser, juru bicara PLO sekaligus penulis dan penyair karismatik.
Operasi ini adalah bagian dari rangkaian pembunuhan pemimpin Palestina oleh Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan 11 pelatih dan atlet Israel di Olimpiade Munich 1972.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.