MICHIGAN, KOMPAS.TV - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggemborkan persahabatannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Trump bahkan mengatakan ingin mengajak Kim Jong-un nonton pertandingan baseball.
Hal itu diungkapkan Trump saat berkampanye di Michigan, AS, Sabtu (20/7/2024).
Baca Juga: Netanyahu Bela Diri Usai Israel Serang Houthi Yaman: Kami Balas Pihak yang Menyakiti Kami
Trump mengatakan bahwa ia memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong-un saat ia masih menjabat sebagai Presiden AS.
“Bisa akrab bersama adalah hal baik, bukan hal buruk. Saya biasa berkata kepadanya, ‘kenapa Anda menginginkan hal yang lain?’ Semua yang ia inginkan adalah membeli senjata nuklir dan membuatnya,” kata Trump terkait Kim Jong-un dikutip dari Independent.
“Saya katakan kepadanya, ‘rileks saja, tenang saja’. Ia sudah cukup memilikinya.
Ia memiliki banyak senjata nuklir. Saya katakan, ‘tenang saja, ayo nonton baseball, saya akan tunjukan bagaimana baseball itu’. Kami akan menyaksikan Yankee,” tambahnya.
Retorika yang sama juga digaungkan Trump saat Konvensi Nasional Republikan di Milwaukee, Wisconsin, Kamis (18/7).
“Saya akrab dengannya, ia juga ingin saya kembali. Saya pikir ia merindukan saya,” ucapnya.
Saat masih menjadi Presiden AS, Trump sempat melakukan pertemuan dengan Kim Jong-un.
Pada 2019, Trump menjadi Presiden AS pertama yang mengunjungi Korea Utara.
Menurut Human Rights Watch, Korea Utara adalah salah satu negara paling represif di dunia.
Baca Juga: Trump 'Pede' Kim Jong-Un Ingin Ia Kembali Jadi Presiden AS: Dia Merindukan Saya
Di bawah Kim Jong-un, Pemerintah Korea Utara disebut mempertahankan kepatuhan yang menakutkan dengan menggunakan ancaman penyiksaan, eksekusi, pemenjaraan, penghilangan paksa, dan kerja paksa.
Namun, Trump tetap memuji kepemimpinan Kim Jong-un.
“Saya mungkin salah, tetapi saya pikir Kim sangat hebat dan memiliki visi indah untuk negaranya, dan hanya Amerika Serikat, dengan saya sebagai presiden, yang bisa membuat visi itu jadi kenyataan,” cuit Trump di media sosial X saat masih Bernama Twitter pada 2019.
Sumber : Independent
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.