TEL AVIV, KOMPAS.TV - Sejumlah tokoh berpengaruh di Israel menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berupaya "menyabotase" perundingan gencatan senjata dengan Hamas.
Netanyahu dituduh ingin menggagalkan gencatan senjata demi tetap berkuasa di Israel.
Perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza masih buntu usai Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyodorkan tiga tahap gencatan senjata.
Pihak Washington mengklaim Israel akan menyetujui tawaran ini, tetapi pemerintahan Netanyahu enggan menghentikan serangan ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Pejabat Senior Hamas Tewas Terbunuh akibat Serangan Udara Israel ke Sekolah di Gaza
Mantan kepala operasi militer Israel, Israel Ziv menuduh Netanyahu berupaya menghindari kesepakatan dengan Hamas.
Ziv menyoroti pernyataan-pernyataan publik Netanyahu yang menambah-nambahi persyaratan gencatan dengan Hamas.
"Amat jelas bahwa perdana menteri (Netanyahu) melakukan apa pun dalam kuasanya untuk menghindari kesepakatan," kata Ziv dikutip suratkabar Israel, Maariv via Al Jazeera, Senin (8/7/2024).
"Siapa pun yang menginginkan kesepakatan tidak mempublikasikan syarat-syaratnya di media, menambah persyaratan baru, lalu menerbitkannya," imbuhnya.
Pengkritik Netanyahu berulangkali menuduh perdana menteri itu menghindari gencatan senjata untuk mempertahankan posisinya.
Netanyahu diduga ingin mempertahankan posisinya untuk menghindari perkara korupsi di Israel.
Tokoh oposisi Israel, Yair Lapid pun mengkritik pernyataan Netanyahu belakangan ini yang menuntut agar pasukan Israel dibolehkan kembali ke Gaza dan bertempur "hingga semua tujuan perang dicapai".
"Apa bagusnya ini? Kita berada di momen kritis dalam perundingan, nyawa orang-orang yang diculik bergantung pada itu, mengapa menyatakan sesuatu yang sangat provokatif? Apa gunanya itu untuk proses (perundingan) yang ada?" kata Lapid.
Kendati buntu selama berbulan-bulan, perundingan gencatan senjat di Gaza dilaporkan mendapatkan momentum dengan datangnya kepala intelijen Israel, Shin Bet, Ronen Bar ke Mesir untuk menemui juru runding.
Ronen Bar datang ke Kairo untuk merundingkan proposal yang dipresentasikan Presiden AS Joe Biden.
Proposal ini pun telah didukung resolusi Dewan Keamanan PBB sejak Juni lalu.
Baca Juga: Ribuan Warga Palestina Mengungsi di Stadion Sepak Bola Gaza, Begini Kondisi Mereka
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.